Kondisi minyak rem yang buruk bisa merusak seal karet di master rem dan seal di kaliper rem serta saluran minyak rem jadi berkarat. Dampaknya, cairan rem ini akan bocor. Sehingga fungsi pengereman menjadi berkurang & berpotensi membuat rem "blong" , selain itu juga bisa mengganggu penampilan sepeda motor anda akibat karat yg timbul.

Kemunculan rem hidrolik pada sepeda telah mengubah cara kerja, disiplin dan karakter sepeda. Rem hidrolik memungkinkan sepeda untuk bergerak lebih cepat dan berhenti lebih keras dan cepat. Apa yang membuat rem hidrolik menjadi pilihan bagi para profesional dan pengendara sepeda? Mekanisme sistem hidrolik Pertama, kita pahami dulu dasarnya, apa itu hidrolika. Kata Hidraulika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidraulika merupakan satu topik dalam Ilmu terapan dan keteknikan yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika Fluida meletakkan dasar-dasar teori hidraulika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga fluida, hidraulika digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dimampatkan. Hukum mekanika fluida mengasumsikan bahwa semua fluida mengikuti Hukum kekekalan massa dan Hukum kekekalan momentum Baca Mekanika Fluida Prinsip di balik setiap sistem hidrolik sederhana gaya yang diterapkan pada satu titik ditransmisikan ke titik lain melalui cairan yang tidak dapat dimampatkan. Pada rem biasanya menggunakan minyak rem, yang memiliki beberapa varietas dan jenis berbeda. Karakteristik hidraulik lain adalah mudah digunakan, dengan selang/hose/kabel yang berisi fluida, kita bisa mengatur ukuran, panjang, atau bentuk apa pun yang memungkinkan bisa dipasangakan ke bagian mana saja di sepeda. Kabel hidrolik juga dapat dibagi, memungkinkan untuk satu silinder master mengoperasikan dua atau lebih jalur silinder slave jika diperlukan. Sistem hidrolik pada sepeda sering kali dikonotasikan dengan disc brake. Walaupun sebenarnya pemakaian sistem hidrolik dipakai juga pada sistem sepeda lainnya seperti pada rim brake, sistem gearing atau shifter. Seperti pada suntik, ketika kita menekan dari atas, maka air akan keluar dari bawah, semakin kuat ditekan, maka air akan keluar lebih deras. Rem hidrolik tidak memiliki ujung yang terbuka seperti suntik, tetapi tekanan dari tuas rem akan diubah untuk menjepit roda sepeda. Semakin kuat menekan tuas sepeda, semakin kuat roda dicengkram. Cara Kerja rem sepeda hidrolik Konsep yang umum dalam hidrolika, gaya awal yang diterapkan untuk mengoperasikan sistem dikalikan atau ditingkatkan dalam prosesnya. Yang pada rem sepeda hidrolik artinya, ketika kita menekan rem tangan dengan tekanan atau gaya kecil, maka sistem pada rem hidrolik akan meningkatkan tekanan atau gaya pada bagian yang menghentikan roda sepeda. Itu yang membuat pada rem hidrolik, kita bisa menekan rem dengan satu jari, sudah cukup untuk menahan laju sepeda. Besar atau jumlah peningkatan gaya dapat ditentukan dengan membandingkan ukuran piston di kedua ujungnya. Dalam sistem pengereman, piston yang menggerakkan fluida lebih kecil dari piston yang mengoperasikan bantalan rem sehingga gaya ini berlipat ganda, membantu kita untuk mengerem dengan lebih mudah dan lebih efisien. Animasi cara kerja rem hisrolik sepeda Komponen rem hidrolik Setelah memahami konsep dasar hidrolik, mari kita lihat bagian-bagian pada rem hidrolik. Sistem pengereman hidrolik pada sepeda memiliki beberapa bagian dalam proses kerjanya Master cylinder Jalur/line Cairan/fluid/oil Slave cylinder Bantalan/pads Rotor/rotor Piston Komponen dari rem sepeda disc brake Selanjutnya kita akan melihat komponen-komponen ini secara lebih rinci. Slave cylinder Istilah master dan slave dipakai, dimana master sebagai kontrol bagian rem yang ada di stang sepeda, slave adalah bagian dari rem yang ada di roda sepeda, dimana master dan slave dihubungkan dengan line/hose. Rotor adalah disc yang biasanya terbuat dari logam berbentuk lingkaran dan menyatu dengan roda sepeda. Caliper adalah bagian rem yang terletak di roda, yang menjepit rotor/disc/cakram. Bantalan rem/brake pad adalah bantalan pada permukaan caliper yang bersentuhan dengan rotor, terbuat dari bahan yang kesat dan tidak mudah tergerus. Piston adalah bagian yang mendorong caliper untuk bergerak. Master Cylinder Silinder master, dipasang di stang/handlebars sepeda, menyatu dengan tuas rem brake lever, ketika tuas rem ditekan akan menghasilkan kekuatan yang mendorong cairan atau minyak rem ke silinder slave atau caliper dan menggerakkan bantalan rem untuk menjepit rotor. Tuas rem sendiri bekerja dalam tiga tahap 1. Dead-stroke – Ini adalah proses awal dari tuas rem, dimana piston master mendorong cairan ke reservoir sebelum melanjutkan untuk mendorong cairan ke caliper melalui kabel/selang rem. 2. Pad Gap Stroke – Ini adalah tahap dimana caliper mulai mendorong piston slave bergerak keluar dari housingnya, mendorong caliper dan bantalan rem brake pad mulai menjepit rotor disc brake. 3. Kontak & Modulasi – Brake pad sudah menjepit rotor disc, ketika kita menekan tuas rem lebih dalam, maka tenaga untuk menjepit disc brake akan meningkat. Modulasi dikendalikan oleh pesepeda, dan tidak harus merupakan karakteristik dari sistem pengereman, namun beberapa rem memungkinkan pesepeda untuk memodulasi atau mengontrol gaya pengereman. Selang Rem / Brake Lines Saluran atau selang rem hidrolik memegang peranan penting untuk menghubungkan dua bagian kerja utama pada rem sepeda hidrolik, yaitu master cylinder dan slave cylinder. Kita tahu bahwa sistem hidrolik sangat fleksibel karena saluran atau selang pada sepeda dapat diatur hampir di mana saja, jadi mari kita lihat lebih dekat tentang konstruksi selang/line. Lapisan pada kable rem hidrolik biasanya terdiri dari 3 lapisan Inner Tube Lapisan tubing ini dirancang untuk menampung cairan. Biasanya menggunakan bahan teflon karena tidak bereaksi atau menimbulkan korosi dengan minyak rem. Lapisan Aramid Kevlar Memberikan kekuatan dan struktur kabel. Lapisannya berpola anyaman, kuat untuk menahan tekanan tinggi, dan tidak akan berubah bentu. Kevlar juga sangat ringan, yang merupakan komponen yang diinginkan untuk setiap komponen sepeda, dan juga dapat dipotong dengan mudah dan dipasang kembali menggunakan alat hose/cable fitting. Outer Casing Berfungsi sebagai lapisan pelindung terluar untuk lapisan Kevlar dan inner tube, serta mengurangi lecet pada frame sepeda. Lapisan selang pada jalur rem hidrolik Selang Rem Steel braided Steel braided artinya baja yang dianyam, jadi kabel terbuat dari anyaman benang-benang baja, yang terasa kasar kalau dipegang. Steel braided memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kabel hidrolik standar. Steel braided juga biasanya memiliki konstruksi 3 lapis, lapisan paling dalam mengandung cairan rem dan ada lapisan paling luar yang memberikan perlindungan terhadap lecet pada rangka sepeda. Perbedaan utama adalah di lapisan tengah yang bukan terbuat dari Kevlar, tetapi terbuat dari stainless steel. Steel braided dirancang agar lebih tahan terhadap tekanan dibandingkan dengan kabel rem standar. Keuntungannya adalah bentuknya yang kaku dan sangat kuat terhadap tekanan, lebih kuat dari kabel rem standard yang biasanya terbuat dari plastik. Jadi ketika tekanan diberikan pada tuas rem, semua tekanan akan disalurkan oleh minyak rem ke caliper rem sepeda, tidak ada tekanan yang terbuang akibat dari tekanan ke arah dinding kabel rem. Contoh kabel rem hidrolik yang rudak atau buruk adalah, ketika rem ditekan, kabel rem mengembang, yang artinya tekanan sebagian besar lari ke dinding kabel, bukan ke arah caliper rem sepeda, sehigga kita perlu untuk menekan tuas rem lebih keras lagi untuk menahan laju sepeda. Kekuatan adalah keuntungan utama dari kabel rem steel braided. Dan juga, banyak pesepeda yang lebih menyukai tampilannya, dibandingkan kabel rem hitam dari plastik, yang hampir dipakai oleh semua sepeda. Kulit selang braided steel Minyak Rem/ Brake Fluid Sistem pengereman hidrolik biasanya menggunakan salah satu dari dua jenis minyak rem, yaitu cairan DOT DOT brake fluid atau oli mineral mineral oil. Satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah bahwa kedua cairan tidak boleh dicampur. keduanya terbuat dari bahan kimia yang sangat berbeda dan lapisan dalam sistem pengereman juga berbeda; sehingga kalau kita mencampur atau mengganti satu fluida dengan fluida yang lain pastinya akan merusak rem sepeda. Di sisi lain, mencampur cairan dari jenis yang sama tidak juga disarankan, walaupun ada juga yang memperbolehkannya, kita harus mengetahui karakter dari jenis minyak rem yang akan dicampur. Misalnya kita bisa mencampur cairan DOT 4 dengan DOT tanpa merusak sistem pengereman sepeda. Cairan Rem DOT DOT sendiri kependekan dari Department of Transportation atau departemen transportasi nya Amerika Serikat. Semua minyak rem yang dipakai di Amerika Serikat harus disetujui dan akan dibagi lagi kategorinya untuk jenis pemakain minyak rem yang sesuai. Dan standard klasifikasi DOT beserta kelasnya juga dipakai secara global. Pembagian kelas minyak rem DOT berdasarkan titik didih kering dan basah, kekentalan, dan bahan dasarnya. Tabel karakterisitik umum dari minyak rem DOT DOT Titik didih kering Titik didih basah* Batas kekentalan Bahan dasar DOT 2 190 °C 374 °F 140 °C 284 °F ? castor oil/alcohol DOT 3 205 °C 401 °F 140 °C 284 °F 1500 mm2/s glycol ether DOT 4 230 °C 446 °F 155 °C 311 °F 1800 mm2/s glycol ether/borate ester LHM+ 249 °C 480 °F 249 °C 480 °F 1200 mm2/s mineral oil DOT 5 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s silicone DOT 260 °C 500 °F 180 °C 356 °F 900 mm2/s glycol ether/borate ester *Titik didih basah mengacu pada cairan dengan kadar air setelah masa pakai 1 tahun. Minyak rem DOT 3, 4 dan berbasis glikol-eter dan terdiri dari berbagai pelarut serta bahan kimia. Cairan rem glikol-eter bersifat higroskopis meyerap air, yang berarti mereka menyerap air bahkan pada tingkat tekanan atmosfer normal. Tingkat penyerapannya secara umum adalah sekitar 3% per tahun. Kadar air pada minyak rem akan mempengaruhi kinerja dengan mengurangi titik didihnya. Karena itu disarankan untuk mengganti minyak rem setelah 1 sampai 2 tahun pemakaian. Minyak rem DOT 5 Minyak rem DOT 5 tidak sama dengan DOT sangat berbeda dai minyak rem DOT kelas lainnya, karena berbahan dasar silikon, bukan glycol-ether. Bahan silicone pada minyak rem sangat hydrophobic tidak menyerap air dan tidak boleh dicampur dengan minyak rem DOT kelas lainnya. Karena DOT 5 tidak menerap air, maka air akan terkumpul dan pada suhu ekstrem bisa mendidih atau membeku pada satu titik di kabel rem sepeda, sehingga dapat merusak sistem rem hidrolik. Ini makanya minyak rem hidrolik higroskopis meyerap air lebih banyak dipakai pada sepeda. Mineral Oil / Minyak Mineral Mineral Oil tidak begitu terstandarisasi pada minyak rem, tidak seperti minyak rem DOT yang memiliki kriteria dan standarisasi yang jelas. Standard pada mineral oil untuk bahan, kinerja, dan titik didih bisa berbeda dari setiap merek yanga ada. Produsen mineral oil Shimano dan Magura meracik minyak rem mineral oil mereka sendiri, sehingga kita tidak boleh mencampur dengan minyak rem DOT karena ini kemungkinan akan memiliki efek buruk pada kabel dan performa rem. Keuntungan mineral oil adalah, tidak seperti kebanyakan cairan DOT, mineral oil tidak menyerap air hydrophobic. Ini berarti bahwa rem tidak perlu diservis sesering mungkin, tetapi kadar air yang masuk ke dalam sistem pengereman dapat menyatu dan membeku / mendidih dan akan mempengaruhi kinerja rem. Mineral oil juga tidak korosif yang berarti penanganan cairan dan tumpahan mineral oil lebih tidak berbahaya. Perbedaan warna minyak REM DOT dan Mineral Oil Setiap merk dan jenis rem tidak memakai minyak rem yang sama, tabel di bawah untuk melihat keragamanan jenis minyak rem yang dipakai pada berbagai merk rem sepeda. Cek dan lihat spesifikasi produk untuk onformasi lebih pasti. Manufacturer Jenis Minyak Rem Avid Dot Fluid Bengal Dot Fluid Clarks Dot Fluid Formula Dot Fluid Giant Dot Fluid Mineral Oil Hayes Dot Fluid Hope Dot Fluid Magura Mineral Oil Quad Dot Fluid Shimano Mineral Oil Tektro Mineral Oil Sistem Terbuka atau Tertutup? Sistem master silinder dapat dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu terbuka dan tertutup. Sistem terbuka / open system Hampir semua sepeda keluaran sekarang menggunakan rem sistem hidrolik terbuka. Terbuka bukan berarti terbuka, tetapi ada bagian di dalam sistem yang memiliki kontak dengan udara. Ruang uadara dalam sistem hidrolik ini disebut bladder. Jadi pada sistem terbuka ada reservoir dan blasdder. Reservoir adalah seperti tangki atau wadah untuk menampung cairan/minyak. dengan adanya reservoir dan bladder, memungkinkan cairan untuk ditambahkan atau dikurangi dari sistem secara otomatis pada saat digunakan. Tangki reservoir dan bladder dapat menyimpan menyimpan luapan cairan yang memuai akibat panas yang dihasilkan oleh pengereman, karena masih memiliki ruang udara di dalamnya. Reservoir juga akan memberikan cairan tambahan secara otomatis jika diperlukan ketika brake pad mulai aus dan menipis, sehingga piston perlu menekan lebih dalam dan jauh untuk mengkompensasi brake pad yang semakin tipis. Pada sistem terbuka, bladder memiliki kemampuan untuk membesar dan berkontraksi jika ada pemuaian minyak rem, tanpa mengubah rasa’ pada rem sepeda. Pada sistem terbuka yang bagus, kita bisa menambah minyak rem, memotong selang tanpa harus mem-bleed system. Tangki rervoir dan bladder pada rem sepeda hidrolik Sistem tertutup / closed system Banyak dipakai pada sepeda lama. Sistem ini juga menggunakan reservoir untuk minyak rem, namun tidak memiliki bladder untuk mengimbangi pemuaian minyak rem dan juga untuk mengkompensasi keausan pada berake pad. Tidak ada ruang udara di dalam sistem ini, semua ruang dipenuhi dengan minyak rem. Sehingga untuk mengatur tingkat dan jumlah minyak rem harus dilakukan secara manual melalui bleed port. Akan ada pekerjaan tambahan jika kita harus menambah atau mengurangi minyak rem, yang mungkin terjadi karena pemuaian, penyusutan, atau rotor disc brake yang menipis. Jika rotor disc brake menipis, tentunya piston pada caliper perlu menekan lebih dalam agar cengkraman tetap kuat, yang artinya perlu menambah minyak rem lagi pada sistem tertutup ini. Sistem terbuka dan tertutup pada rem hidrolik sepeda Bleed adalah istilah yang dipakai ketika kita membuka sistem hidrolik untuk menambah atau mengurangi atau menguras minyak rem di dalamnya. Tujuan bleed bisa untuk mengatur jumlah minyak rem, mengganti minyak rem, atau untuk mengeluarkan udara yang terperangkan di dalam minyak rem. Bleed kit adalah peralatan khusus yang dipakai untuk melakukan bleed bleeding. Rem Hidrolik vs mekanik Seperti yang telah kita ketahui, ada dua jenis mekanisme pada rem cakram disc brake hidrolik dan mekanis. Rem mekanis menggunakan sistem penarikan dengan kabel bowden, seperti pada kebanyakan sistem rim brake rem yang menjepit rim/velg sepeda pada umumnya, sedangkan rem hidrolik menggunakan fluida/cairan/minyak untuk memindahkan gaya dari tuas rem ke kaliper. Perbedaan utama antara keduanya adalah efisiensi. Meskipun rem cakram mekanis akan lebih baik daripada rim brake terutama di tempat basah, rem cakram sistem mekanis tidak bisa menyamai efisiensi sistem hidrolik. Sistem mekanis/kabel memiliki kekurangan yang sama dengan rim brake, bisa terjadi hilangnya tekanan dan gaya pada jalur kabel dan hose karena kabel dan hose juga saling menggesek. Jadi ketika kita tarik/tekan tuas rem dengan kekuatan 100%, ada sebagian gaya dan tenaga yang hilang pada kemacetan atau gesekan antara kabel dan hosenya, sehingga pada kaliper tenaga sudah tidak 100% lagi. Sedangkan pada rem hidrolik, gesekan antara minyak rem dan hose selang sangat minim, karena minyak bersifat licin. dan yang lebih menguntungkan adalah, sistem rem hidrolik bisa melipatgandakan atau meningkatkan kekuatan dari tekan tuas rem ke kaliper rem. Artinya, ketika kita menekan tuas rem dengan kekuatan 100%, sistem rem hidrolik akan meningkatkan kekuatan tekan di kaliper menjadi lebih besar tergantung kondisi dan kualitas rem hidroliknya. Sehingga pada sepeda dengan rem hidrolik, tuas rem terasa ringan, cukup ditekan dengan satu jari sudah bisa mengurangi atau menghentikan laju roda sepeda. Kelebihan dan kekurangan rem hidrolik Kelebihan lain rem hidrolik adalah perawatan rem hidrolik yang lebih mudah dibanding rem mekanik. Rem mekanik yang menggunakan kabel, seiring masa pakainya, kabel akan melar, sehingga perlu distel ulang dengan menarik kabel agar kabel tetap pada kondisi yang tegang agar rem berfungsi maksimal, mungkin harus dilakukan setiap 2 bulan pada pemakaian aktif. Potensi untuk kemasukan kotoran, air dan terjadi karat juga lebih mudah terjadi pada sistem rem kabel. Sistem rem kabel vs Hidrolik pada sepeda Rem hidrolik berada dalam sistem yang tertutup dan kedap karena mengandung cairan. Jadi lebih aman untuk kemasukan kotoran, dan selama tidak ada kabel yang rusak atau bocor, akan aman2 saja. Penggantian minyak rem juga dilakukan pada periode yang lebih lama, bisa setiap 1 atau 2 tahun. Kekurangan rem hidrolik adalah ketika terjadi kebocoran atau minyak rem yang mendidih karena terlalu panas. Untuk memperbaiki kebocoran, perlu alat-alat khusus seperti bleed kit dan pengetahuan teknis sepeda yang lebih tinggi. Pada saat minyak rem sudah mendidih, sering terjadi kegagalan atau disfungsi rem yang bisa berakibat fatal rem sistem kabel juga bisa panas dan putus dan berakibat fatal juga, tetapi dengan periode waktu yang lebih lama. Rem dengan kabel/kawat dengan kualitas bagus dan kondisi terawat memiliki performa yang lebih baik dari rem hidrolik yang murahanan atau yang tidak terawat. Jadi tidak bisa disimpulkan bahwa rem hidrolik lebih baik dari rem kabel/mekanik. Walaupun secara sistem, rem hidrolik memiliki kinerja rem yang lebih efektif dan efisien. Rem hidrolik lebih mudah untuk menghasilkan modulasi yang ideal ini. Bukan berati sistem rem kabel tidak bisa, sistem rem kabel yang baik dan terawat dan sudah disetting dengan bagus juga bisa mendapatkan modulasi rem yang ideal. Harga sepeda gunung dengan rem hidrolik biasanya lebih mahal daripada sepeda dengan rem kabel, begitu juga dengan komponen yang dijual bebas. Tetapi pada kelas/level yang berbeda, rem kabel juga bisa lebih mahal dibandingkan dengan rem hidrolik. Modulasi rem sepeda Kita mungkin pernah mendengar istilah modulate atau modulation pada rem sepeda. Modulasi pada rem adalah seberapa distribusi banyaknya tekanan yang terjadi pada roda sepeda akibat dari variasi tekanan yang dilakukan pada tuas rem. Salah satu keuntungan rem hidrolik adalah lebih mudah untuk mencapai modulasi ideal. Tidak ada modulasi pada rem artinya tidak ada pengereman. Untuk lebih mudah dipahami, kita lihat penjelasan contoh dan gambar di bawah Modulasi rendah / low modulation Tuas rem sepeda tidak perlu ditekan dalam untuk mendapatkan penguncian roda yang maksimal. Artinya rem sepeda tidak bisa ditekan terlalu dalam, karena dengan menekan sedikit saja, roda sepeda sudah terkunci maksimal. Modulasi rendah terlihat tidak terlalu bahaya, karena roda tetap bisa dikunci secara maksimal. Tetapi memerlukan feeling yang sangat pas pada penekanan tuas roda sepeda, yang sering terjadi pada modulasi rendah adalah roda sering menglami skid/ngepot, karena penekanan penguncian roda sangat mudah terjadi ketika tuas rem ditekan. Modulasi tinggi / high modulation Tuas rem sudah ditekan sangat dalam, bahkan sampai mentok, tetapi roda sepeda masih belum terkunci secara maksimal. Modulasi tinggi sangat berbahaya, apalagi kalau sepeda pada kecepatan tinggi, rem sepeda tidak akan bekerja maksimal, dan dapat berakibat kecelakaan. Modulasi ideal / ideal modulation Penguncian roda sepeda responsif seiring kedalaman tuas rem yang ditekan. Artinya, kekuatan penguncian roda mengikuti kedalaman tuas rem yang ditekan, ketika tuas rem sudah atau hampir mentok, disitulah kekuatan penguncian roda mencapai 100%. Modulasi ideal memiliki rentang kedalaman tuas yang lebih panjang, sehingga lebih mudah untuk mengontrol pengereman pada sepeda. Modulation atau kontrol kekuatan rem sepeda Mengapa rem hidrolik gagal Rem hidrolik dapat tidak berfungi/gagal atau untuk sementara karena berbagai alasan, seperti kebocoran atau rem yang aus setelah digunakan dalam waktu lama. Seperti yang kita ketahui ada beberapa prinsip penting di balik rem hidrolik. Hidraulik mengandalkan tekanan di dalam sistem dan rem mengandalkan gesekan. Kerusakan pada salah satunya akan mengakibatkan kegagalan sistem rem. Sebagai contoh, hilang atau berkurangnya minyak rem akan menurunkan tekanan di dalam sistem karena tekanan dari tuas rem tidak memiliki media apa pun untuk mentransfer tekanannya. Di sisi lain jika minyak rem menyentuh bantalan rem brake pad atau rotor, maka akan licin dan mengurangi gesekan untuk menahan laju roda. brake pad sepeda yang rusak Contoh di atas harus jelas bagi kebanyakan orang, tetapi bagaimana dengan penyebab kegagalan rem yang kurang jelas alasannya? Ada beberapa jenis kegagalan pada sistem rem sepeda. Di bawah ini adalah ikhtisar dari tiga jenis tersebut. Pad Fade Semua bahan dan material memiliki koefisien atau kurva gesekan yang dipengaruhi oleh suhu atau temperatur. Setiap material memiliki suhu kerja yang optimal di mana koefisien gesekan mencapai nilai tertinggi. Penggunaan rem lebih lama dan keras akan meningkatkan tempratur, melebihi temperatur optimal yang menyebabkan koefisien kurva gesekan menurun. Temperatur yang tinggi ini dapat menyebabkan elemen-elemen tertentu di dalam material meleleh, rusak, pecah yang akan yang menyebabkan efek licin, seperti pada brake pad “campuran”. Biasanya resin pengikat pada brake pad yang pertama rusaka, lalu partikel logam dapat meleleh. Pada suhu yang sangat tinggi, material dapat mulai menguap menyebabkan pad menggesek lapisan bahan yang teruapkan atau terlelehkan yang bertindak sebagai pelicin. Karakteristik pad fade adalah ketika tuas ditekan kuat kuat dan roda tidak akan berhenti, bahkan pada saat kita menekannya sekuat tenaga. Biasanya hal ini terjadi setelah pengereman yang lama dan menerus, lalu secara mendadak rem kehilangan gigitannya, karena beberapa bagian dari brake pad sudah kepanasan, meleleh dan menguap. Green Fade Green Fade mungkin merupakan jenis disfungsi rem yang paling berbahaya yang sering terjadi pada brake pad baru. Brake pad terbuat dari berbagai jenis bahan tahan panas yang disatukan bersama dengan pengikat resin. Green Fade dianggap paling berbahaya karena tidak dalam ekpektasi pesepeda pada rem baru. Banyak orang akan menganggap bantalan rem baru sebagai yang bantalan rem yang sempurna dan dapat digunakan dengan keras dari kayuhan pertama. Pada brake pad baru, resin ini akan menyatu dan mengikat material lain lebih kuat, setelah dipanaskan, panasnya diperoleh dari gesekan dengan rotor atau disc brake. Alangkah baiknya jika kita mencoba brake pad baru, dengan melakukan pengereman selama sekitar 6 detik beberapa kali pada kecepatan biasa. Lalu pastikan tekanan pada tuas rem sudah sesuai dengan yang kita inginkan, sebelum memakaianya pada perjalanan yang sebenarnya. Fluid fade Fluid fade disebabkan oleh minyak rem yang mendidih oleh panas dari pada kaliper dan kabel rem. Ketika digunakan dalam kondisi ekstrem, panas dari brake pad dapat berpindah ke kaliper dan minyak rem sampai mendidih, menghasilkan gelembung dalam sistem cairan/minyak rem. Karena gelembung dapat menyerap tekanan, akan menghasilkan perasaan seperti menekan busa/sponge ketika menekan tuas rem, karena input tekanan tidak semuanya ditransfer ke kaliper. Penyebab utama fluid fade adalah air yang diserap dari udara mengurangi suhu didih minyak rem, membuat minyak rem lebih mudah mendidih. Minyak rem DOT memiliki kecenderungan untuk menyerap air dari udara di sekitarnya, terutama dalam kondisi lembab dan panas. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa kita perlu mengganti minyak rem setiap tahunan. Sistem hidrolik pada rim brake Sistem rem hidrolik tidak hanya dipakai pada rem cakram. Rim brake seperti rem yang biasa dipakai pada sepeda balap, juga banyak yang menggunakan sistem rem hidrolik. Beberap pabrikan sepeda balap ada yang memakai rem hidrolik, begitu juga dengan sepeda BMX. Ada banyak produk 3rd party yang bisa kita beli, untuk mengganti rem kabel menjadi rem hidrolik jika kita mau. Memang belum banyak dipakai, beberapa orang berpendapat karena cengkramana dari rem hidrolik yang lebih kuat, sehingga ketika dipakai pada rim brake, dapat membuat rim sepeda berubah bentuk. Entah karena rim/velg sepeda lebih kuat tergesek, atau juga karena tekanan yang diterima rim/velg lebih besar. Jadi berpotensi terjadinya perubahan bentuk velg sepeda. Sistem hidrolik pada rim brake Pada sepeda BMX juga ada yang mencoba untuk memakai sistem hidrolik, dan secara umum sepeda BMX memakai rem jenis rim brake, U brake dan lainnya, tetapi hal ini membuat harga sepeda BMX menjadi semakin mahal. Pemakaian rem sepeda hidrolik pada sepeda BMX lebih cocok untuk BMX race, karena membutuhkan penghentian laju sepeda untuk bermanufer pada belokan dengan cepat. Untuk freestyle, park, sepertinya tidak begitu perlu karena style BMX lainnya biasanya tidak memerlukan kecepatan tinggi, sehingga rem kabel sudah cukup pada sepeda BMX. Tidak tidak ada salahnya kalau mau mencoba, mungkin lebih cocok dengan gaya sepeda BMX mu, siapa yang tahu. Pemakaian sistem hidrolik pada rim brake, memerlukan velg yang lebih kuat. Jangan sampai kekuatan dorong membuat rim bengkok, pastikan posisi maksimum jepitan tidak lebih sempit daripada lebar velg sepeda. Magura merupakan salah satu produsen terkemuka yang mengeluarkan banyak varian untuk sistem hidrolik paada rem sepeda jenis rim brake, beberapa jenis produknya bisa dilihat di halaman produk Megura, dan saya untuk katalog lengkap dari Magura bisa dilihat di katalog produk Magura 2019. SRAM juga mengeluarkan beberapa produk menggunakan sistem hidrolik untuk rim brake dan shifternya, contoh produknnya adalah SRAM S-700 DoubleTap Shifters/ Hydraulic Rim Brake. Walaupun memiliki kekuatan yang lebih baik, tetapi perawatan rem hidrolik sedikit lebih repot daripada perawatan kabel rem biasa. Pemakaian sistem hidrolik juga sudah tidak spesifik untuk rem sepeda gunung lagi, sistem hidrolik juga sudah mulai dikembangkan pada sistem derailleur dan pada sepeda balap atau sepeda gravel.
4. Pipa Hidrolik Pipa hidrolik adalah komponen rem hidrolik yang berfungsi sebagai saluran tempat mengalirnya fluida atau minyak rem dan memiliki tekanan. Gambar 1.7 Pipa/selang hidrolik Sumber: Syaifi Abdurrahman 5. Kaliper Kaliper adalah komponen rem hidrolik yang berfungsi mengubah kembali energi pada tekanan fluida dalam bentuk gerakan mekanis.
Ilustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto Bangkit Jaya/kumparanSebagai pemilik sepeda motor, Anda perlu mengetahui jenis rem yang disematkan pada kendaraan Anda. Setidaknya terdapat dua jenis rem pada sepeda motor. Lantas, apa saja jenis-jenis rem tersebut?Dikutip dari laman Suzuki, rem merupakan komponen yang mampu membantu sepeda motor dalam menghentikan maupun memperlambat laju kendaraan. Rem pada sepeda motor umumnya dilengkapi dengan dua sistem pengereman, yaitu rem depan dan rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yakni rem cakram dan rem tromol. Walaupun keduanya memiliki fungsi yang sama, cara kerja dari dua jenis rem tersebut Anda yang belum tahu, berikut informasi seputar rem cakram dan rem tromol yang perlu Anda Rem Pada Sepeda MotorIlustrasi jenis-jenis rem pada sepeda motor. Foto PixabaySeperti yang sudah disebutkan di atas, rem pada sepeda motor dibagi menjadi dua jenis, yaitu rem cakram dan rem tromol. Berikut informasi yang perlu Anda ketahui seputar kedua jenis rem Rem CakramDikutip dari laman Carmudi, rem cakram bekerja menggunakan sistem penjepitan melalui kampas rem. Ketika tuas rem ditekan, maka pelumas hidrolik akan mendorong piston di kaliper untuk menjepit cakram. Hal ini akan membuat laju kendaraan melambat maupun komponen otomotif lainnya, rem cakram dapat bekerja berkat komponen-komponen pembantunya. Adapun komponen rem cakram meliputi kaliper, piston, cakram, piston seal, nipple bleed, brake pad, dan bracket yang dimiliki jenis rem yang satu ini adalah kemampuannya dalam menjaga suhu pengerjaan. Dengan begitu, pengereman yang dilakukan oleh rem cakram lebih stabil dan lebih kuat. Hanya saja rem cakram harus diperhatikan kondisinya secara berkala, karena cepat Rem TromolDikutip dari laman Astra Honda, rem tromol bekerja menggunakan sepasang sepatu rem Brake Shoe untuk dapat menekan bagian dalam dari tromol rem Brake Drum. Ketika menekan bagian tersebut, maka akan tercipta sebuah gaya gesek yang dapat membantu untuk memperlambat dan menghentikan roda komponen penggerak.Rem tromol dapat bekerja secara optimal berkat komponen-komponen pendukungnya, seperti brake drum, brake lining, brake shoe, brake cam lever, brake cam, return spring, tuas penghubung, dan anchor satu keunggulan dari jenis rem yang satu ini adalah komponennya yang lebih tertutup. Dengan begitu, segala macam kotoran maupun debu yang dapat merusak komponen akan lebih sulit untuk masuk. Selain itu, rem tromol juga memiliki kelebihan dalam menopang beban kendaraan yang demikian, rem tromol memiliki kekurangan pada bagian kampasnya, yaitu tidak seluruhnya menempel. Oleh karena itu, kendaraan yang melakukan pengereman hanya bisa mencapai 70%. Hil ini dikarenakan kampas bagian bawah dengan kampas bagian atas terdapat itu informasi seputar jenis-jenis rem pada sepeda motor dan cara kerjanya. Dengan mengetahui informasi di atas, Anda diharapkan dapat lebih waspada terhadap sistem pengereman pada kendaraan. Sebab sistem pengereman merupakan salah satu komponen penting dalam keselamatan keunggulan rem tromol pada sepeda motor?Bagaimana cara kerja rem cakram pada sepeda motor?Apa saja komponen rem tromol? Kaliper rem motor yang bermasalah dapat menurunkan kualitas pengereman serta membuat kerja handle rem menjadi lebih berat atau blong. Jelas hal tersebut sangat berbahaya bagi pengendara karena berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan. Jangan lupa untuk melakukan perawatan rutin di bengkel resmi. Baca: 3 Cara Merawat Rem Cakram Sepeda Motor
Komponen Rem Cakram Sepeda Motor - Pada rem cakram terdapat beberapa komponen yang memiliki peranan penting. Setiap komponen rem cakram pada sepeda motor ini digunakan untuk membantu agar rem cakram dapat bekerja untuk menghentikan sepeda motor. Lalu apa saja komponen rem cakram sepeda motor? Rem cakram adalah sisi yang penting dari metode pengereman sepeda motor. Manfaatnya untuk memperlambat kecepatan atau untuk menghentikan pergerakan motor secara perlahan-lahan. Metode pengereman termasuk benar-benar kompleks. Ada banyak komponen yang menolong performa rem cakram supaya bisa hentikan kecepatan kendaraan secara harus mengenali seluruh komponen rem cakram supaya dapat melakukan proses perbaikan. Selain itu langkah perbaikan rem cakram termasuk benar-benar gampang, seandainya kita mengenali tiap peranan komponen rem cakram. Untuk lebih jelasnya mengenai komponen rem cakram sepeda motor akan dibahas pada artikel berikut Rem Cakram Sepeda Motor1. Disc Brake atau PiringanDisc Brake atau umum di sebutkan dengan piringan cakram jadi salah satunya komponen rem cakram yang demikian penting keberadannya. Komponen ini mempunyai peranan sebagai medium untuk penekanan oleh kampas rem yang nanti akan memunculkan dampak pengereman. Komponen ini umumnya dibuat dari material baja yang biasanya sanggup meredam panas. Piringan rem Disc sesuai namanya, mempunyai wujud yang bundar seperti satu piringan. Piringan rem terkait dengan roda, berarti waktu roda berputar-putar piringan ikut juga berputar-putar. Disc ini jadi komponen berputar-putar yang akan bersinggungan dengan kampas rem. Sama design, piringan rem dipisah jadi dua macam yakni ;Compact Disc merupakan jenis disc brake yang ini biasanya akan kita temui pada kendaraan roda empat atau mobil. Serta umumnya macam piringan ini dibuat dari material baja yang mempunyai ketahanan pada panas serta gesekan lebih bagus. Untuk memiliki bentuk sendiri macam ini sedikit mempunyai lubang sebab bertrujuan untuk bikin daya cengkeram yang lebih Disc merupakan jenis disc brake yang digunakan untuk kendaraan roda dua atau motor, umumnya memakai macam ini. Yang di mana sama dibuat dari material baja tetapi biasanya mempunyai ukuran yang lebih tipis serta mempunyai beberapa lubang yang di peranankan untuk bikin piringan bisa lebih cepat dingin dari panas yang di menghasilkan sebab gesekan di antara piringan serta kampas Kampas Rem atau Brake PadKomponen rem cakram sendiri ada bagian-bagian yang cukup penting. Kecuali piringan ada pula kampas rem yang di mana peranan dari kampas rem. Kampas rem Brake Pad adalah satu komponen yang berperan selaku medium gesek. Sama seperti yang disentil awalnya, metode pengereman bekerja dengan menggesekan dua material. Dua material itu ialah piringan serta kampas rem. Brake Pad dibuat dari bermacam bahan organik, keramik, serta Brake CaliperPeranan dari brake caliper hampir sama dengan master silinder yang ada di bagian dari rem tromol. Salah satu komponen rem cakram ini akan mengganti desakan hidrolik yang didapatkan dari piston jadi energi gerak berbentuk desakan. Serta biasanya brake caliper terdiri jadi dua macam yakni Fixed caliper, mempunyai dua buah piston yang akan bergerak bersimpangan waktu memperoleh desakan hidraulik. Pergerakan itu akan menjepit kampas rem antara caliper ialah kaliper yang dapat bergerak kekiri serta kekanan. Hal tersebut karena kaliper ini cuman mempunyai sebuah piston disalah satu segi, hingga waktu piston bergerak automatis kaliper akan berubah PistonSalah satu komponen rem cakram yaitu Piston yang memiliki wujud tabung. Pada umumnya status piston langsung akan bersinggungan dengan kampas rem sebab saat adnya satu desakan piston akan mendesak kampas secara rata. Piston pada rem cakram sepeda motor diameter yang tidak terlalu besar. Hal ini dapat dilihat dari segi konstruksi walaupun memiliki peran yang sama. 5. Piston SealPiston seal adalah komponen memiliki bahan karet yang mempunyai kekuatan sealing. Namun berlainan dari karet biasanya, Piston seal ini mempunyai kekuatan sealing untuk menahan ada kebocoran pada minyak rem yang ada pada brake Niple BleedKomponen rem cakram yang jangan ketinggalan setelah itu adalah niple bleed. Fungsi niple bleed yaitu untuk bikin kandung udara yang tidak senagja terikut pada metode yang ada di dalam metode hidraulik rem akan menyebabkan tenaga pengereman tidak optimal. Faktaya, udara bisa dikompresi. Dengan begitu ketika pedal didesak, karena itu desakan itu akan terkompresi oleh udara di dalam metode hidraulik. Mengakibatkan rem dapat Selang hidrolikKomponen rem cakram pada sepeda motor ialah selang hidroaulik. Selang ini sedikit berlainan dari selang biasanya, termasuk selang aliran bahan bakar. Pada metode hidrolik sendiri mempunyai daya pencet yang demikian besar. Oleh karena itu selang harus mampu menahan tekanan yang besar berasal dari sistem hidrolik. Oleh karena itu biasanya selang hidrolik sendiri dibuat dari material Caliper BracketCaliper bracket memiliki peranan selaku pemegang kaliper rem. Oleh karena itu kaliper rem itu tetap ada pada tempatnya serta tidak bergerak sedikitpun. Biasanya, komponen rem cakram yang ini akan di sambungkan ke bagian garpu depan. Pada motor, umumnya komponen ini dipakai untuk piringan yang berdiameter semakin Disc Brake Oil ReservoirReservoir adalah sebuah tabung yang dipakai untuk simpan atau memuat cairan fluida atau minyak rem cadangan. Serta umumnya komponen ini terus bersatu dengan master adalah pembahasan mengenai beberapa komponen rem cakram sepeda motor yang penting buat anda kenali. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Komponen rem tromol pada mobil memiliki fungsi dan cara kerjanya masing-masing. Adapun nama komponen rem tromol beserta fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Backing plate. Backing plate merupakan komponen rem tromol pada mobil berupa piring logam yang tipis berbentuk lingkaran yang memiliki banyak lubang dan tonjolan. Gambar 9. Tromol rem (Sumber: New Step 1 Training) Self energizing action: Ada dua jenis sepatu rem, seperti diperlihatkan pada gambar jenis leading trailing. Bila ujung bagian atas (atau toe) pada sepatu rem didorong kearah tromol rem yang berputar pada seperti anak panah (arah maju), sepatu rem cendenrung melengket pad tromol dan berputar. c. Penarik tenaga rem d. Penyalur tenaga hidrolik e. Penghubung silinder utama dan silinder roda. 13. Berikut ini adalah penyebab rem hidrolik tidak bekerja dengan baik adalah… a. Minyak rem tidak cocok b. Terdapat udara di dalam pipa rem c. Kabel rem terlalu pendek d. kampas rem berminyak e. Pelapis rem aus. 14. syarat minyak rem adalah…. . 401 309 94 249 347 270 91 369

gambar komponen rem hidrolik sepeda motor