PadaKesempatan Kali Ini Kita Akan Berbagi Bahan Literasi Utnuk Kelas Rendah Dan Cocok Untuk Kelas 1, Kelas 2 Dan Kelas 3 Dalam Bentuk Presentasi Power Poin, Bahan Ini Dapat Pula Di Print Oleh Guru Untuk Dibaca Setiap Siswa Setelah Diperbanyak, Tergantung Kepada Guru Yang Bersangkutan Akan Menerapkan Dengan Metode Apa Yang Sesuai Dengan Situasi Dan.

Mendukung Gerakan Literasi Sekolah, banyak guru yang kreatif membangun suatu program membaca, salah satu dengan cara membuat Pohon Literasi. Pohon literasi ini kemudian bisa disebut sebagai salah satu metode pembelajaran atau teknik guru dalam mengajar yang interaktif. Hanya saja tujuannya lebih kepada meningkatkan dan membangun budaya literasi, mencakup budaya membaca dan menulis. Literasi diketahui menjadi salah satu aspek yang menjadi tolak ukur untuk mengetahui kualitas pendidikan dan sumber daya manusia suatu negara. Bahkan Indonesia sendiri memiliki sejarah panjang terkait pentingnya literasi. Indonesia bisa merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang tidak terlepas dari kalangan pelajar yang punya budaya literasi tinggi. Oleh sebab itu, tidak keliru rasanya jika budaya literasi ini kemudian diperkenalkan ke kelas-kelas di berbagai sekolah. Salah satu upaya tersebut adalah dengan menggunakan pohon literasi. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pohon literasi? Daftar Isi Artikel 1Pengertian Pohon LiterasiTujuan Membuat Pohon LiterasiManfaat Membuat Pohon Literasi1. Memperluas Penguasaan Kosakata Siswa2. Mengasah Kemampuan Otak 3. Menambah Ilmu Pengetahuan dan Wawasan4. Meningkatkan Ketajaman dalam Menangkap Informasi 5. Meningkatkan Konsentrasi 6. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis 7. Melatih Keterampilan Menulis Cara Membuat Pohon LiterasiA. Alat dan bahan B. Cara membuat Pohon Literasi yang MenarikContoh Pohon Literasi yang Bagus Pengertian Pohon Literasi Pohon literasi menjadi salah satu bagian atau Program Gerakan Literasi Sekolah GLS. Kemudian menjadi media pembelajaran yang digunakan para guru untuk mengajarkan siswa di kelasnya mengenai budaya literasi. Apa itu pohon literasi? Jadi, pohon literasi adalah salah satu media pembelajaran yang menjadi simbol kreativitas dengan cara membuat dan memajang pohon di dalam kelas Siti Nurhayati dkk, Jurnal Teladan, 2018 18. Secara sederhana, pohon literasi bisa didefinisikan sebagai media pembelajaran yang digunakan untuk merangsang atau membangun budaya literasi yang cakupannya berupa kegiatan membaca dan menulis. Sesuai dengan namanya, media pembelajaran ini berbentuk pohon yang digambar di secarik kertas. Idealnya dibuat dua dimensi maupun tiga dimensi, dimana pohon yang digambarkan dibuat tidak memiliki daun. Hanya ada bagian batang sampai ke ranting yang cabangnya banyak. Setiap ranting ini dibuat tiga dimensi, sehingga rantingnya melayang tidak menempel di permukaan kertas atau permukaan lainnya misalnya dinding. Ranting yang melayang inilah nantinya akan digunakan untuk menggantungkan atau menempelkan kertas berbentuk daun. Jika pohon berbentuk dua dimensi, maka kertas berbentuk daun ini akan ditempel dengan lem. Sementara untuk pohon berbentuk tiga dimensi, maka daun-daunnya bisa digantung. Daun di pohon literasi kemudian ada tulisan di dalamnya. Apa Masalah Anda dalam Menulis Buku? Yakni berisi nama, judul buku yang dibaca, dan penggalan kalimat dari buku yang telah dibaca. Penggalan kalimat ini dipilih yang pendek dan dinilai menarik atau bermanfaat oleh siswa yang membaca buku tersebut. Seiring berjalannya waktu, pembuatan dan pemanfaatan pohon literasi tidak hanya di lingkungan sekolah saja. Melainkan juga di lingkungan keluarga dan masyarakat luas, misalnya di rumah maupun di balai desa. Sehingga masyarakat luas bisa membaca dengan rajin dan kemudian mengisi pohon literasi dengan daun berisi nama dan judul buku yang telah dibaca. Semakin banyak daun di dalam pohon literasi tersebut maka artinya semakin banyak orang sudah membaca buku. Tujuan Membuat Pohon Literasi Pembuatan pohon literasi kemudian bukan tanpa alasan, dan sebagai salah satu media pembelajaran tentu tujuannya juga beragam. Secara umum, berikut adalah tujuan dari pembuatannya Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! Membantu menciptakan dan mengembangkan budi pekerti yang baik. Mulai dari kebiasaan membaca buku bermanfaat, kemudian jujur dan disiplin memajang judul buku di pohon literasi, dan seterusnya. Menciptakan budaya membaca baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Dapat meningkatkan pengetahuan siswa, sebab membaca adalah metode praktis untuk mempelajari banyak bidang keilmuan. Dapat meningkatkan wawasan siswa, sebab dengan membaca siswa bisa tahu lebih banyak hal meskipun tidak datang ke suatu tempat secara langsung atau merasakan suatu hal secara langsung juga. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, sebab membaca membuat siswa lebih banyak tahu dan kemudian lebih banyak membuat mereka bertanya dan penasaran. Dapat memperkuat kepribadian seseorang, karena dengan membaca banyak buku seseorang bisa membangun karakter positif dari bacaan dengan muatan positif juga. Banyak sekali manfaat membaca seperti yang disebutkan oleh beberapa ahli dalam artikel berikut Manfaat Membaca Menurut Para Ahli Jadi, pohon literasi merupakan tempat yang ideal untuk menempelkan atau menggantung tulisan-tulisan siswa setelah mereka terlibat dalam aktivitas literasi, seperti membaca buku atau kegiatan pembelajaran lainnya. Tulisan-tulisan ini bisa berisi hal-hal penting atau menarik yang ditemukan oleh siswa saat membaca. Format tulisannya tidak perlu terlalu panjang dan lebar, cukup singkat dan padat. Tulisan tersebut dapat ditulis pada secarik kertas yang kemudian ditempelkan atau digantungkan pada ranting pohon. Memang kebanyakan program ini dijalankan di sekolah dan instansi pendidikan untuk meningkatkan minat baca orang yang datang, khususnya siswa itu sendiri. Manfaat Membuat Pohon Literasi Pembuatan pohon literasi kemudian menghadirkan banyak sekali manfaat, beberapa diantaranya adalah 1. Memperluas Penguasaan Kosakata Siswa Budaya literasi dengan program pohon literasi membantu menumbuhkan minat baca di kalangan siswa. Sehingga setiap hari mereka akan mengisi waktu luang seperti saat jam kosong atau saat jam istirahat dengan membaca. Semakin sering mereka membaca dengan harapan bisa menempelkan namanya di pohon literasi, maka semakin banyak kosakata mereka kuasai. Mereka akan tahu jika ingin menyampaikan apa bisa dengan kata apa. Jika ingin menulis kalimat seperti apa maka bisa memakai kata apa saja. Hal ini tentu penting, karena bisa meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri siswa dalam berkomunikasi. Baik secara lisan maupun tulisan sebab mereka sudah menguasai banyak kosakata. Membaca pun tidak melulu dilakukan dari buku, mereka bisa membaca media atau tulisan lain. Misalnya artikel berita di koran, komik, dan lain sebagainya yang tersedia di perpustakaan sekolah maupun perpustakaan daerah di dekat rumah mereka. Sehingga mereka banyak membaca dan tidak hanya dari satu jenis media melainkan dari banyak media. Mereka kemudian membaca banyak informasi dengan ragam kosakata yang kaya. Hal ini membantu mereka mengenal lebih banyak kosakata sepanjang masa kanak-kanak. 2. Mengasah Kemampuan Otak Lewat pohon literasi maka siswa akan memiliki keinginan untuk rajin membaca, dimulai dari buku sederhana dengan jumlah halaman sedikit. Kemudian perlahan akan terus meningkat. Sebab mereka menyukai sensasi saat namanya terpampang di pohon literasi dan berhasil membaca banyak buku. Seiring berjalannya waktu hal ini menjadi kebiasaan, bahkan setelah daun di pohon literasi penuh. Dalam membaca, anak-anak tidak hanya bisa mengenal lebih banyak kosakata namun juga bisa mengasah kemampuan otak. Mengenal dan mengingat kosakata sendiri sudah merangsang otak bekerja. Kemampuan memori menjadi lebih baik. Belum lagi dengan kemampuan otak untuk fokus dan konsentrasi selama membaca. Sekaligus meningkatkan kemampuan otak untuk mendapatkan informasi dari apa yang dibaca dan memahaminya sekaligus mengingatnya. Proses membaca kemudian membantu mengasah kemampuan otak, dari yang mudah lupa menjadi ingat. Sehingga otak terbiasa bekerja dan membantu siswa dalam belajar mata pelajaran apapun. Prestasi akademik mereka kemudian akan meningkat. 3. Menambah Ilmu Pengetahuan dan Wawasan Buku adalah jendela dunia, membaca isinya akan membantu mengetahui isi dunia dari tulisan. Siswa yang terlatih membaca dengan adanya pohon literasi akan memiliki peningkatan ilmu pengetahuan dan wawasan. Ilmu dan wawasan yang didapatkan akan disesuaikan dengan buku yang dibaca. Saat membaca buku tentang ilmu alam, maka ilmu alam dari siswa tersebut akan bertambah. Begitu juga dengan buku lain yang memiliki tema beragam. 4. Meningkatkan Ketajaman dalam Menangkap Informasi Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, kegiatan membaca mampu mengasah kemampuan otak. Salah satunya adalah kemampuan untuk menangkap informasi dari tulisan yang dibaca. Sebuah buku, artikel, dan sejenisnya tentu mengandung informasi dari bidang dan tema tertentu. Membaca membantu siswa untuk mendapatkan informasi di dalamnya dengan mudah sebab paham setiap kosakata yang dicantumkan dan dirangkai menjadi kalimat. Hal ini juga akan mengasah kemampuan siswa untuk menangkap informasi dari bentuk selain tulisan. Misalnya dari lisan, pada saat guru menjelaskan materi pelajaran maka mereka menjadi lebih mudah menangkap penjelasan tersebut. 5. Meningkatkan Konsentrasi Membaca membantu siswa untuk meningkatkan kemampuannya berkonsentrasi. Lewat pohon literasi, siswa kemudian akan terbiasa membaca dan mencoba berkonsentrasi memahami apa yang sedang dibacanya. Hal ini akan menjadi kebiasaan, sehingga mereka terbiasa berkonsentrasi dimana saja. Termasuk di dalam kelas saat guru menerangkan pelajaran tertentu. 6. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pohon literasi akan membuat kegiatan membaca sebagai kebiasaan sekaligus budaya. Lewat kebiasaan ini siswa kemudian mendapat banyak informasi, kemudian menyadari ada banyak hal yang belum mereka ketahui. Sehingga mereka akan berusaha mencari tahu informasi tersebut tentang apa. Bisa dengan bertanya pada guru, pada teman, atau membaca buku lain yang berhubungan. Sehingga mereka menjadi pribadi yang kritis dan baik bagi perkembangan mereka. 7. Melatih Keterampilan Menulis Membaca dengan dorongan pohon literasi juga membantu siswa untuk melatih keterampilannya dalam menulis. Umumnya seorang penulis menjadi penulis setelah menikmati kebiasaan membaca. Saat membaca dirasa memberi banyak manfaat dan keseruan maka muncul keinginan untuk menulis cerita yang menarik juga. Selain itu, di pohon literasi siswa juga perlu mengambil penggalan buku yang dibaca sehingga mereka belajar menulis bagaimana menyusun penggalan tersebut agar mudah dibaca dan dipahami siswa maupun guru di kelas. Baca juga artikel 8 Program Literasi untuk Sekolah yang Menarik Cara Membuat Pohon Literasi Jika sudah tahu pengertian, tujuan, dan manfaat dari pohon literasi maka perlu tahu bagaimana cara membuatnya. Sebab mirip dengan membuat kerajinan tangan yang kemudian digunakan sebagai media pembelajaran. Berikut detailnya. A. Alat dan bahan Kertas bekas koran, kardus, karton, dan lain sebagainya. Ranting kering dari tanaman atau pohon tertentu. Lem. Gunting. Spidol dan pena. Buku. B. Cara membuat Pohon Literasi yang Menarik Siapkan alat dan juga bahan yang telah disebutkan di atas. Membuat atau menggambar kerangka pohon kertas di media kertas atau kertas percobaan. Setelah gambar pohon dari bagian batang sudah selesai, maka tinggal diberi warna. Bisa dibuat alami dengan menggunakan spidol warna coklat, hitam, dan sejenisnya. Ambil potongan ranting yang sudah disiapkan, ukurannya bisa disesuaikan dengan ukuran batang pohon yang sudah digambar tadi. Jika dirasa terlalu besar maka dibelah dua, jika terlalu panjang maka bisa dipotong menjadi beberapa bagian. Rekatkan ranting tanaman tadi di bagian atas batang pohon membentuk ranting pohon di dunia nyata, gunakan lem secukupnya dan tunggu sampai kering. Lakukan sampai seluruh ranting habis. Ambil kertas, kemudian gambar bentuk daun lalu beri warna. Buat dengan aneka jenis warna, bisa menggunakan spidol pada alat dan bahan bisa juga diganti dengan crayon. Tempelkan pohon literasi ini ke dinding, bisa bagian belakang kelas yang kosong atau bagian lainnya. Instruksikan siswa untuk membaca buku, dan mencatat judul serta penggalan kalimatnya lalu diberi nama pada kertas berbentuk daun aneka warna. Setiap selesai membaca, kertas daun berisi tulisan ini ditempelkan ke ranting pohon literasi. Contoh Pohon Literasi yang Bagus Agar memiliki gambaran bagaimana bentuk pohon literasi yang dijelaskan pembuatannya di atas. Berikut beberapa contohnya yang bisa dijadikan inspirasi. Contoh Pohon Literasi yang Menarik Dari penjelasan tersebut, tentunya sudah bisa dipahami apa itu pohon literasi. Mencoba menggunakannya akan sangat membantu membangun budaya membaca dan menulis. Semakin dini anak-anak diajari budaya literasi maka mereka akan tumbuh dengan budaya ini dan menjadi SDM unggul. Selain dengan pohon literasi, cara meningkatkan literasi adalah dengan menyediakan bahan bacaan bagi siswa juga. Salah satunya, guru dan pendidik juga menerbitkan buku. Kalau tidak di supply dengan buku yang sesuai, literasi juga akan susah naiknya. Nah, dengan adanya bukunesia, guru dan pendidik bisa menerbitkan buku disini serta bisa menjadi penghasilan sampingan juga dari hasil royalti. Ada promo kalau nerbitkan buku sekarang, cek di Menerbitkan Buku di Bukunesia.

Salahsatunya adalah dengan cara rajin mengerjakan contoh soal AKM Numerasi dan Literasi. Baca Juga : Soal Ulangan Harian Pola Bilangan Kelas 8{alertWarning} Untuk membantu kamu menghadapi ujian AKM nanti kami dari POSI akan memberikan beberapa gambaran contoh soal AKM SD dan jawabannya. Berikut ini beberapa contoh soalnya
+30 Pohon Literasi Kelas 4 Sd Lengkap. Soal matematika pohon faktor kelas 4 sd faktor bilangan merupakan semua bilangan yang dapat membagi habis bilangan itu. Membuat pohon literasi di rumah demi. Pohon Literasi Sd Kelas 1 from Pohon literasi hanya merupakan salah satu ide kreatif dan media yang bisa dibuat dalam menumbuhkan budaya literasi. 1 literasi bahasa, 2 literasi. Pohon literasi adalah pohon yang dibuat dengan tujuan untuk mencatat. Pohon Literasi Adalah Pohon Yang Dibuat Dengan Tujuan Untuk Mencatat. Download soal akm literasi dan numerasi sd kelas 4 untuk itu berikut ini akan kami bagikan contoh soal akm kompetensi numerasi dan kompetensi literasi yang bisa. Membuat pohon literasi dari kertas karton lebih cocok diterapkan pada gerakan literasi sekolah atau disingkat gls. Contoh soal akm literasi level 4 serta pembahasannya. Modul Belajar Siswa, Pendamping Bagi Guru,. Pekanbaru_siswa kelas smpn 12 pekanbaru sangat antusias merimbunkan pohon literasi. Cara pembuatan pohon literasi sederhana dengan media karton atau kertas seadanya sebagai sarana edukasi di kelas untuk merangsang stimulasi baca anak.pohonl. Berikut ini dibagikan modul belajar literasi dan numerasi kelas 4 sd untuk kurikulum darurat dalam kondisi khusus. Contoh Soal Akm Literasi Teks Informasi Kelas 3 & 4 Sd Beserta Jawaban. Wastafel unduh png tanpa batasan sink tap meja perlengkapan pipa. Pohon vektor domain publik unduh grafis dan gambar vektor bebas hak cipta. Pengertian dan contoh gerakan literasi sekolah. Selain Itu Pelajaran Kelas 4 Sd Tentang Matematika Lainnya Ada Mengenal Segitiga Dan Jajar Genjang, Bangun Ruang Dan Datar Sampai Bilangan Romawi Yang Bentuknya Unik. Modul belajar literasi dan numerasi sd kelas 4 tema 2 Modul belajar literasi dan numerasi sd. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan gerakan literasi sekolak gls diketahui dari hasil pengisi angket oleh seluruh siswa kelas tinggi di sd n kandang panjang. Cara Membuat Pohon Literasi Sd. pemberdayaan mading setiap kelas;. jadwal wajib kunjung perpustakaan; Contoh pohon literasi kelas 1 sd ilmusosial id. 16Pohon literasi ideas | pohon, literasi, ide ruang kelas Cara Menggambar Pohon Simpel: 11 Langkah (dengan Gambar) - wikiHow Berita Ponorogo Pernah melihat pohon literasi? Pohon literasi adalah desain yang menggambarkan dan mendeskripsikan hasil membaca buku, berita, atau bahan bacaan lainPernah melihat contoh pohon literasi? Pohon literasi adalah desain yang menggambarkan dan mendeskripsikan hasil membaca buku, berita, atau bahan bacaan lainnya. Jika Anda belum mengetahui pohon literasi, mari kita bahas kali sebagian siswa SD dan SMP biasanya sering membuat pohon literasi untuk lomba atau pojok baca. Pohon literasi terdiri dari beberapa cabang dan berisi informasi tentang hal-hal poin demi poinPohon literasi dapat dibuat dari karton atau kertas Plano bahkan ada model 3D, dan dirancang secara kreatif dengan cabang dan daun berwarna-warni, masing-masing menjelaskan tujuan Literasi merupakan solusi akan pentingnya budaya literasi kepada siswa. Hal ini untuk meningkatkan motivasi dan budaya literasi di lingkungan yang kita ketahui bersama, menurut data UNESCO, minat baca orang Indonesia hanya 0,001, yaitu jika ada 1000 orang yang hanya memiliki 1 minat baca, sungguh miris bukan?Kemudian untuk mengembangkan minat baca dan budaya literasi, membangun sudut baca dan pohon literasi dapat menginspirasi dan mendorong siswa untuk membaca dan mendapatkan poin-poin apa saja yang harus dicakup oleh pohon literasi ini melambangkan kreativitas dan semangat untuk mengembangkan budaya literasi. Padahal, tidak hanya di sekolah, bahkan di perusahaan pun karyawan harus bisa membuat pohon literasi untuk menambah pengetahuan dan minat baca pada tenaga kerja Pohon LiterasiBagaimana cara membuat pohon literasi yang bagus sekaligus meningkatkan minat baca siswa sekolah dasar? Guru atau siswa dapat bekerja sama untuk membuat pohon literasi dari berbagai bahan seperti karton dan kertas berwarnaSetiap lembar kemudian dapat disertai dengan nomor identitas atau nama siswa, dan setiap siswa harus dapat mempresentasikan isi dan inti dari buku yang telah mereka membuat pohon dari karton coklat, bentuk sesuai dengan bentuk pohon, tempelkan di dinding, dan daun pada origami telah dibentuk dan mewakili setiap kemudian memberikan topik pembelajaran dan siswa mulai mencatat hal-hal yang berkaitan dengan apa yang disampaikan. Setelah itu, mereka diberi kesempatan untuk menuliskan inti atau materi ke masing-masing beberapa contoh desain pohon literasi yang dapat menjadi inspirasi dan referensi bagi guru dan siswa untuk membuatnya di dalam minat Anda membuat dan mendesain pohon literasi seperti di atas? Mungkin beberapa guru terlalu malas untuk melakukannya. Ajak siswa untuk berpartisipasi dalam pembuatan pohon literasi di kelas, agar mereka juga dapat berpartisipasi aktif dan mengapresiasi pohon ya, satu lagi, pohon literasi bukan hanya untuk pertunjukan, tapi juga untuk pembelajaran. Ok, pembahasan kali ini tentang contoh dan cara membuat pohon literasi di sekolah, semoga melalui pohon literasi ini dapat meningkatkan minat baca siswa di sekolah tersebut. Terima kasih dan jangan lupa untuk membagikan postingan ini di timeline media sosial Anda.
LITERASIDAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA SD KELAS II TEMA 4 Estu Gracia Tanggu Reba Universitas Sanata Dharma 2021 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan guru terhadap rendahnya kesadaran anak usia SD saat ini untuk membaca dan memiliki karakter baik. Baik peserta didik maupun guru membutuhkan media untuk menanamkan nilai-nilai
Gambar Pohon Literasi Unik dan Cantik untuk Pojok Baca Pohon Literasi Unik dan Cantik - Dalam pelaksanaan nya dengan pohon literasi dapat dilakukan dengan sistem individu atau berkelompok. Pada tahap awal guru membuatkan media pohon literasi setelah itu guru memberikan tugas selama 15 menit untuk membaca materi yang akan dipelajari pada peserta didik setelah itu selesai membaca guru menerangkan sedikit materi yang dipelajari. Penggunaan pohon literasi digunakan untuk merefleksikan apa yang sudah siswa baca dan diarahkan pada membaca pemahaman untuk mengorganisasikan ide-ide gagasan. Berikut dibawah ini 100 Gambar Pohon Literasi Unik dan Cantik untuk dicontoh dan dibuat di dalam kelas 1. Pohon Literasi Sma 2. Isi Pohon Literasi 3. Pohon Literasi Pojok Baca 4. Pohon Literasi Unik 5. Contoh Tulisan Pohon Literasi 6. Banner Pohon Literasi 7. Pohon Literasi Sd 8. Pohon Literasi Smp 9. Pohon Literasi Adalah 10. Pohon Literasi 3D 11. Pohon Literasi Png 12. Pohon Literasi Dari Ranting 13. Pohon Literasi Sd Kelas 1 14. Pohon Literasi Kelas 5 Sd 15. Pohon Literasi Dari Kardus 16. Contoh Pohon Literasi 17. Gambar Pohon Literasi 18. Gambar Pohon Literasi Sd 19. Cara Membuat Pohon Literasi 20. Stiker Pohon Literasi 21. Sketsa Pohon Literasi 22. Isi Pohon Literasi Sd 23. Kata Kata Untuk Pohon Literasi 24. Contoh Pohon Literasi Sd 25. Gambar Pohon Literasi Cantik 26. Pohon Geulis Literasi Sekolah 27. Pohon Baca Literasi 28. Pohon Pojok Literasi 29. Pohon Geulis Literasi 30. Pohon Literasi Sma Model 1 31. Isi Pohon Literasi Model 1 32. Pohon Literasi Pojok Baca Model 1 33. Pohon Literasi Unik Model 1 34. Contoh Tulisan Pohon Literasi Model 1 35. Banner Pohon Literasi Model 1 36. Pohon Literasi Sd Model 1 37. Pohon Literasi Smp Model 1 38. Pohon Literasi Adalah Model 1 39. Pohon Literasi 3D Model 1 40. Pohon Literasi Png Model 1 41. Pohon Literasi Dari Ranting Model 1 42. Pohon Literasi Sd Kelas 1 Model 1 43. Pohon Literasi Kelas 5 Sd Model 1 44. Pohon Literasi Dari Kardus Model 1 45. Contoh Pohon Literasi Model 1 46. Gambar Pohon Literasi Model 1 47. Gambar Pohon Literasi Sd Model 1 48. Cara Membuat Pohon Literasi Model 1 49. Stiker Pohon Literasi Model 1 50. Sketsa Pohon Literasi Model 1 51. Isi Pohon Literasi Sd Model 1 52. Kata Kata Untuk Pohon Literasi Model 1 53. Contoh Pohon Literasi Sd Model 1 54. Gambar Pohon Literasi Cantik Model 1 55. Pohon Geulis Literasi Sekolah Model 1 56. Pohon Baca Literasi Model 1 57. Pohon Pojok Literasi Model 1 58. Pohon Geulis Literasi Model 1 59. Pohon Literasi Sma Model 2 60. Isi Pohon Literasi Model 2 61. Pohon Literasi Pojok Baca Model 2 62. Pohon Literasi Unik Model 2 63. Contoh Tulisan Pohon Literasi Model 2 64. Banner Pohon Literasi Model 2 65. Pohon Literasi Sd Model 2 66. Pohon Literasi Smp Model 2 67. Pohon Literasi Adalah Model 2 68. Pohon Literasi 3D Model 2 69. Pohon Literasi Png Model 2 70. Pohon Literasi Dari Ranting Model 2 71. Pohon Literasi Sd Kelas 1 Model 2 72. Pohon Literasi Kelas 5 Sd Model 2 73. Pohon Literasi Dari Kardus Model 2 74. Contoh Pohon Literasi Model 2 75. Gambar Pohon Literasi Model 2 76. Gambar Pohon Literasi Sd Model 2 77. Cara Membuat Pohon Literasi Model 2 78. Stiker Pohon Literasi Model 2 79. Sketsa Pohon Literasi Model 2 80. Isi Pohon Literasi Sd Model 2 81. Kata Kata Untuk Pohon Literasi Model 2 82. Contoh Pohon Literasi Sd Model 2 83. Gambar Pohon Literasi Cantik Model 2 84. Pohon Geulis Literasi Sekolah Model 2 85. Pohon Baca Literasi Model 2 86. Pohon Pojok Literasi Model 2 87. Pohon Geulis Literasi Model 2 88. Pohon Literasi Sma Model 3 89. Isi Pohon Literasi Model 3 90. Pohon Literasi Pojok Baca Model 3 91. Pohon Literasi Unik Model 3 92. Contoh Tulisan Pohon Literasi Model 3 93. Banner Pohon Literasi Model 3 94. Pohon Literasi Sd Model 3 95. Pohon Literasi Smp Model 3 96. Pohon Literasi Adalah Model 3 97. Pohon Literasi 3D Model 3 98. Pohon Literasi Png Model 3 ' 99. Pohon Literasi Dari Ranting Model 3 100. Pohon Literasi Sd Kelas 1 Model 3 Video Gambar Komunitas Guru SD Terimakasih telah berkunjung di semoga bermanfaat
HiasanKelas Bentuk Pohon - Sarekil. Sumber gambar :sarekill.blogspot.com. hiasan pohon. Cara Membuat Pohon Literasi Sd - Gambar Tanaman Obat. Sumber gambar :gambartanamanobat.blogspot.com. pohon literasi untuk kosngosan smp. Dibujo, árbol, Hoja Imagen Png - Imagen Transparente Descarga Gratuita. Sumber gambar :www.freepng.es. Pohon dimensi kosngosan. Contoh Pohon Literasi – Hai sob, apa kabar kalian semua? Mimin harap kalian semua dalam keadaan dan mood yg baik. Bukan mimin tamvan namanya bila tak dapat menghadirkan pada kalian ragam penjelasan dan hal-hal menarik lainnya, yang pasti dapat sangat berguna dan bermanfaat untuk kalian semua. Adapun jumpa kita kali ini mimin tertarik banget sob untuk dapat menghadirkan pada kalian ragam contoh pohon literasi yg dapat diterapkan pada setiap jenjang. Dimulai dari jenjang SD, SMP, dan bahkan juga SMA. Untuk penjelasan lengkap mengenai hal tersebut, maka simaklah sajian lengkapnya di bawah ini. Perlu untuk kalian ketahui sob, bahwa yg dimaksud dengan Pohon Literasi adalah suatu hal atau lebih tepatnya sebuah desain yg memiliki fungsi untuk dapat menggambarkan hingga mendeskripsikan hasil bacaan buku, berita serta bahan bacaan lainnya yg terkandung ilmu pengetahuan di dalamnya. Dari yg kita ketahui bersama sob bahwa sering kali pohon literasi dihadirkan pada saat-saat perlombaan hari besar di sekolah atau untuk menjadi objek penting yg dapat ditempatkan pada pojok baca di ruangan kelas. Untuk dapat membuat sebuah pohon literasi haruslah dirancang semenarik dan sekeren mungkin, agar banyak orang yg tertarik untuk dapat mendekat serta membaca beragam tulisan yg terdapat pada setiap daun yg dilekatkan pada setiap batang pohon literasi. Seringnya sebuah pohon literasi menghadirkan banyak sekali cabang, yang mana pada setiap cabangnya berisikan objek kertas yg berbentuk daun atau pun lainnya dengan bacaan penuh ilmu dan wawasan yg tertulis padanya. Hadirnya pohon literasi tentu memiliki maksud dan tujuan utama yg tentu dapat sangat bermanfat dan berguna bagi para murid dan juga guru di sekolah, yakni untuk dapat menumbuhkan rasa suka dan cinta pada budaya literasi yg sayangnya sekarang ini sudah tergeser dengan kehadiran smartphone yg dianggap lebih menarik bagi kebanyakan orang. Dengan sudah tumbuhnya niat untuk sering membaca tentu untuk memperoleh ilmu pengetahuan ialah hal yg sangat mudah untuk dapat diperoleh. Contoh Pohon Literasi Untuk dapat membuat dan menghadirkan contoh pohon literasi yg menarik dan tentunya penuh dengan ragam pengetahuan, diperlukan kerja sama yg baik antara guru dan murid. Guru dengan segala kreativitas dan ilmu yg dimilikinya serta para murid dengan semangat dan antusiasme untuk nantinya dapat menghadirkan pohon literasi sebagus mungkin. Adapun hal pertama yg perlu untuk dapat dilakukan dalam membuat pohon literasi ialah menyiapkan segala macam alat dan bahan yg diperlukan untuk proses pembuatannya seperti, kertas karton, kertas bewarna, gunting, lem, dan lain semacamnya. Setelahnya adapun kertas warna-warni yg disedikan sebelumnya haruslah dapat dipotong berbentuk daun serta terisi dengan hal seperti misalnya, nama siswa, nomor identitas sisswa dan yg terpenting ialah penjelasan mengenai isi kandungan dari buku yg telah dibaca para murid. Langkah berikutnya yg perlu untuk dapat dilakukan ialah membuat pohon litrasi yg mana terbuat dari karton yg sediakan sebelumnya. Untuk bentuk pohonnya kalian dapat membuatnya sesuai dengan selera kalian. Barulah setelahnya dapat ditempelkan di dinding beserta dengan duan warna-warni yg berisikan penjelasan hasil baca dari para murid. Dan yg terakhir ialah guru harus dapat menyajikan pada para siswa berupa penjelasan topik pembelajaran untuk nantinya dicatat oleh para siswa. Karena setelahnya para siswa harus dapat menuliskan isi kandungan atau materi yg disampaikan oleh para guru sebelumnya. Adapun di bawah ini mimin sajikan ragam contoh gambar pohon literaasi yg sangat menarik dan keren abiss sob, untuk nantinya menjadi inspirasi bagi kalian yg hendak membuat pohon literasi antara lain sebagai berikut Contoh Pohon Literasi \ Buat para guru, baik itu pada jenjang SD, SMP, bahkan SMA haruslah dapat melaksanakan kegiatan membuat pohon litrerasi untuk nantinya dapat diletakkan pada pojok ruangan kelas. Dengan hadirnya pohon literasi tersebut, tak hanya berfungsi sebagai objek pertunjukan saja, akan tetapi akan banyak murid yg tertarik untuk dapat selalu membaca dan memahami segala macam ilmu yg terdapat pada pohon literasi tersebut. Dan seperti yg mimin sampaikan, untuk dapat mewujudkan hal tersebut, diperlukan kreativitas dan semangat dari guru dan siswa nantinya. PENUTUP Cukup sudah sajian mimin kali ini mengenai ragam mengenai contoh pohon literasi yg mimin sajikan secara lengkap pada penjelasan yg terdapat di atas. Mimin harap sajian mimin kali ini akan dapat sangat berguna dan bermanfaat untuk kalian semua. Dan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan yg lebih banyak lagi, maka mimin sarankan pada kalian untuk dapat mengikuti dan membaca setiap artikel yg mimin buatkan untuk kalian semua sob. Thanks atas kunjungannya, see you the babay!

Berikutini dibagikan Modul Belajar Literasi dan Numerasi Kelas 2 SD untuk Kurikulum Darurat (dalam kondisi khusus). Modul Belajar Siswa, Pendamping bagi Guru, Pendamping bagi Orang Tua untuk Kelas 2 SD secara lengkap dapat di unduh pada tautan di bawah ini. 1. Modul Belajar SD Kelas 2 - Minggu 1 . 2.

ArticlePDF AvailableAbstractThis study aims to increase the literacy interest of students through the calistung private tutoring program and the literacy tree at SDIT Darul Falah. This research was conducted from February to July 2022. The researcher used a qualitative descriptive method by emphasizing the facts in the field and providing a clear description. Data collection techniques from observation, interviews, and documentation. Data analysis was collected during and after data collection, which included data reduction and presentation. The results of the study indicate that the development of literacy skills in students requires appropriate learning strategies so that children are more interested and trained to develop reading, writing, and counting abilities and skills, as well as being able to understand the information in the school environment. With this private calistung tutoring program and literacy tree, students can gain good literacy skills to support teaching and learning activities. Learning media is also one of the essential things used by teachers in improving literacy in schools. It can be used to support implementing the calistung program and literacy tree. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Volume 22 November, 2022; pp. 72-79 P-ISSN 1411-4585 E-ISSN 2549-6743 DOI Submitted 2022-08-26; Rivised 2022-11-28; Accepted 2022-11-30 72 Peningkatan Literasi Siswa melalui Program Les Privat Calistung dan Pohon Literasi di Sekolah Dasar Anton Handoko Putro1, Halimah Sa’diyah2 1, 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta * e-mail a220190046 Abstract This study aims to increase the literacy interest of students through the calistung private tutoring program and the literacy tree at SDIT Darul Falah. This research was conducted from February to July 2022. The researcher used a qualitative descriptive method by emphasizing the facts in the field and providing a clear description. Data collection techniques from observation, interviews, and documentation. Data analysis was collected during and after data collection, which included data reduction and presentation. The results of the study indicate that the development of literacy skills in students requires appropriate learning strategies so that children are more interested and trained to develop reading, writing, and counting abilities and skills, as well as being able to understand the information in the school environment. With this private calistung tutoring program and literacy tree, students can gain good literacy skills to support teaching and learning activities. Learning media is also one of the essential things used by teachers in improving literacy in schools. It can be used to support implementing the calistung program and literacy tree. Keywords Private lessons; calistung; literacy tree How to cite Sa’diyah, H. 2022. Peningkatan Literasi Siswa Melalui Program Les Privat Calistung dan Pohon Literasi di Sekolah Dasar. Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan, 222. Licensees may copy, distribute, display and perform the work an make derivative and remixes based on it only if they give the author or licensor the credits attributtion in the manner specified by these. Licensees may copy, distribute, display, and perform the work and make derivative works and remixes based on it only for non-commercial purposes PENDAHULUANLiterasi dapat dipahami sebagai keterampilan memahami abjad, huruf, serta kemampuan membaca dan menulis. Kemampuan menggunakan bahasa mendengar, berbicara, membaca, dan menulis untuk berinteraksi dengan berbagai cara sesuai dengan tujuan seseorang dapat diartikan sebagai literasi Sukma et al. 2017. Salah satu pengujian mutu pendidikan dan sumber daya manusia dalam suatu negara adalah tingkat literasinya Nurhayati dan Winata 2018. Literasi biasanya berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat pengetahuan dalam kehidupan sehari-harinya. Literasi menjadi sarana bagi siswa dalam upaya mengetahui dan mengaplikasikan ilmu yang ada di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari. Literasi mampu memberikan sebuah motivasi kepada peserta didik yang awalnya belum bisa membaca dan menghitung menjadi suka bahkan mampu membaca dan menghitung, karena peserta didik mempunyai motivasi belajar untuk dapat aktif membaca sehingga menimbulkan sebuah hobi dan minat membaca peserta didik meningkat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Program for International Student Assessment PISA yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development tahun Vol 22 No 2 2022 73 Peningkatan Literasi Siswa melalui… 2019 menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peringkat ke 62 dari 70 negara dari derajat literasi. Artinya Indonesia ada di 10 negara terbawah pada tingkat literasi masyarakat. Hal ini dipertegas lagi dari survei UNESCO yang menjelaskan bahwa indeks membaca masyarakat Indonesia pada tahun 2016 hanya sebesar 0,001%. Hal ini berarti hanya 1 dari 1000 masyarakat Indonesia yang rajin membaca Sindonews 2019. Kondisi seperti ini juga ditunjukkan oleh hasil literatur yang dilakukan Anisa yang menjelaskan bahwa 97% mahasiswa tahu bahwa membaca adalah kegiatan yang sangat penting namun hanya 3% yang menghabiskan waktunya untuk membaca Anisa et al. 2021. Data-data di atas menjelaskan bahwa tingkat literasi di Indonesia jauh dari kata cukup. Pada zaman saat ini, kualitas pendidikan Indonesia tergolong peringkat yang rendah dibandingkan dengan kualitas pendidikan yang ada di negara lain. Ada faktor penyebab yang mempengaruhi pendidikan di Indonesia ini masih dikatakan rendah adalah rendahnya layanan pendidikan, mutu pendidikan, mutu pendidikan tinggi, dan kemampuan literasi anak-anak Indonesia Handoyo 2019. Kurangnya literasi atau kesadaran pentingnya membaca pada peserta didik dapat menimbulkan masalah kurangnya minat baca dan kemampuan dalam berpikir kritis yang rendah. Permasalahan ini menjelaskan bahwa guru membutuhkan strategi yang khusus agar kemampuan membaca dan menghitung siswa dapat meningkat dan bisa menarik minat baca peserta didik. Guru bersama pihak sekolah berkolaborasi dalam program pelaksanaan meningkatkan literasi peserta didik yang dilaksanakan dengan strategi pemberian les privat calistung membaca, menulis, dan menghitung dan penggunaan media pembelajaran pohon literasi. Les privat calistung merupakan metode guru yang dilakukan untuk meningkatkan dan mengasah kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis dan menghitung. Program calistung merupakan salah satu program yang cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam literasi numerasi. Literasi Calistung adalah tahap dasar ketika siswa dapat mengenal huruf dan angka. Banyak ahli menganggap pentingnya literasi Calistung untuk memfasilitasi komunikasi dalam bentuk bahasa tertulis dan angka Masniladevi et al. 2018. Literasi calistung sebagian besar disampaikan melalui pendidikan informal seperti sekolah. Oleh membaca dan menulis memungkinkan siswa untuk memahami dan menyampaikan setiap informasi yang mereka terima. Sedangkan berhitung memungkinkan siswa mampu mengembangkan aspek berpikir logis dengan baik, terutama memaksimalkan fungsi hemisfer kiri. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengejar literasi di sekolah dasar. Para guru sering menggunakan teknik dan latihan hafalan yang mengandalkan abstraksi kognitif yang tidak berhubungan langsung dengan kehidupan siswa. Akibatnya, minat siswa terkendala oleh tugas-tugas skolastik yang diberikan terlalu dini. Melihat kenyataan tersebut maka perlu diadakan suatu metode pembelajaran yang unik tentang Calistung, yaitu dengan melatih siswa dengan model dan media yang sesuai. Budaya membaca di sekolah perlu dikembangkan serta perlu adanya peningkatan agar peserta didik dapat membiasakan dirinya untuk membaca. Dengan adanya pembiasaan ini, nantinya peserta didik akan merasa bahwa membaca adalah salah satu kebutuhan yang wajib dilakukan dalam kehidupan sehari-hari bukan sekedar hobi semata. Pembiasaan budaya membaca sangat esensial, hal ini dikarenakan melalui membaca kita dapat mengajarkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap berbagai ilmu pengetahuan, dan terkait dengan materi pembelajaran Hasanudin 2020. Untuk menjalankan pembiasaan program peningkatan literasi di sekolah tidak hanya peserta didik saja namun, perlu juga dukungan atau bimbingan dari guru dan orang tua yang berkewajiban dalam usaha pengembangan literasi dan minat baca peserta didik. Pelaksanaan program literasi dapat berjalan meskipun ada beberapa peserta didik yang malas membaca atau kurang kesadarannya akan membaca itu tidak menjadikan masalah asalkan guru di sekolah memiliki minat yang sangat besar untuk peningkatan literasi di sekolah. Dalam program peningkatan literasi ini, guru harus memiliki strategi atau metode yang kreatif serta dapat memanfaatkan media apapun sebagai sumber belajar literasi. Di sini dalam pengimplementasian media pembelajaran, guru menggunakan pohon literasi sebagai upaya dalam meningkatkan literasi dan minat baca peserta didik. Putro, Sa’diyah 74 Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan Open Access Journal; Pohon literasi adalah suatu media pembelajaran yang menjadikan kreativitas siswa, yang pembuatannya membentuk gambar pohon yang berupa potongan kertas yang telah dipola atau digambar lalu ditempelkan di dinding kelas. Semestinya, dalam pelaksanaan belajar mengajar dan memecahkan masalah membutuhkan kemampuan berliterasi, hal ini dapat dimulai dari pembiasaan membaca. Dalam gerakan literasi sekolah melalui pohon literasi ini adalah salah satu media yang dapat digunakan dalam memperkirakan banyaknya bacaan yang sudah dibaca. Semakin lebat pohon, maka semakin banyak buku yang sudah dibaca. Dan semakin banyak sumber bacaan yang sudah dibaca akan terlihat pada pohon literasi yang sudah dibuatnya. Jika sudah paham, terhadap pemahaman tugas yang akan diberikan akan terlihat pada lebatnya pohon literasi yang sudah dibuat Ulfa dan Oktaviana 2021. Melihat kondisi di sekolah SDIT Darul Falah literasi peserta didik masih rendah dan belum ada minat literasi karena kurangnya perhatian dari guru akan pentingnya literasi. Berdasarkan pemaparan terkait meningkatkan minat literasi peserta didik melalui program les privat calistung dan pohon literasi di SDIT Darul Falah, maka diperoleh rumusan masalah bagaimana minat literasi siswa di SD Darul Falah setelah adanya program les private calistung dan pohon literasi? dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat literasi siswa di SD Darul Falah dalam program les private calistung dan pohon literasi? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat literasi siswa di SD Darul Falah setelah adanya program les private calistung dan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat literasi siswa di SD Darul Falah dalam program les private calistung. Pengabdian yang dilaksanakan di SDIT Darul Falah, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo ini merupakan salah satu bentuk dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka MBKM Kampus mengajar angkatan 3 tahun 2022. Kampus mengajar merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa selama satu semester dalam rangka membantu sekolah yang terdampak pandemi covid 19 serta sekolah yang tertinggal untuk meningkatkan literasi dan numerasi, administrasi sekolah, serta adaptasi teknologi di sekolah. METODE Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan memberikan gambaran yang jelas berdasarkan fakta di lapangan. Data yang diambil bersumber dari data primer yang meliputi kepala sekolah, guru, dan siswa kelas rendah yang langsung diperoleh dari lapangan serta data sekunder yang diperoleh dari pengumpulan sumber tertulis dan dokumen yang sesuai dengan tema kajian. Hasil penelitian ini berupa data kualitatif yang diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dila. Analisis data dikumpulkan pada saat dan setelah pengumpulan data yang meliputi reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Wawancara digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang subjek yang diteliti yakni kepala sekolah, guru, dan siswa kelas rendah di SDIT Darul Falah. Melalui hasil wawancara dan data maka ditarik kesimpulan yang kemudian disesuaikan dengan keadaan lapangan. Penelitian ini dilakukan di SDIT Darul Falah. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan pada bulan Februari-Juli 2022. Subjek dalam riset ini adalah siswa kelas rendah yang mengalami kesulitan membaca, menulis, dan berhitung, 1 guru kelas I, 1 kepala sekolah. HASIL DAN PEMBAHASAN Peneliti melakukan riset ini untuk mengetahui minat literasi siswa di SD Darul Falah setelah adanya program les private calistung dan pohon literasi. Pengembangan kemampuan literasi pada siswa diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik menjadi semakin terdorong dan terlatih untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan membaca, menulis dan menghitung serta mampu memahami informasi di lingkungan sekolah. Penggunaan media pembelajaran juga menjadi salah satu hal penting digunakan oleh guru dalam meningkatkan literasi di sekolah. Media literasi yang menarik mampu mengembangkan kreativitas berbahasa peserta didik. Dalam meningkatkan minat literasi peserta didik seorang guru membutuhkan strategi tertentu supaya kemampuan membaca dan menghitung siswa bisa berkembang dan bisa Vol 22 No 2 2022 75 Peningkatan Literasi Siswa melalui… menarik minat baca peserta didik. Guru bersama pihak sekolah berkolaborasi dalam program pelaksanaan meningkatkan literasi peserta didik yang dilaksanakan dengan strategi pemberian les privat calistung membaca, menulis dan menghitung dan penggunaan media pembelajaran pohon literasi. Calistung Les privat calistung ini dalam pelaksanaannya pada pembelajaran diluar sekolah atau diluar jam kegiatan belajar mengajar KBM, namun hal ini tetap berpedoman pada kurikulum sekolah. Peserta didik yang mengikuti les privat calistung ini di seleksi oleh guru dengan pertimbangan tidak bisa membaca, menulis, dan menghitung sama sekali. Biasanya jumlah peserta didik les privat calistung ini tidak lebih dari 10 anak per kelas dan durasi dalam bimbingan maupun pelatihan durasinya berlangsung selama beberapa jam. Umumnya les privat calistung ini menjadi sebuah solusi untuk mengatasi minat literasi dan kesadaran membaca bagi peserta didik yang kurang mampu dalam mempelajari atau menguasai mata pelajaran tertentu. Pelaksanaan les privat calistung pada peserta didik merupakan cara dasar untuk melakukan pelatihan, arahan maupun bimbingan untuk anak kelas rendah agar bisa mengetahui secara mendasar mengenai setiap huruf dan angka. Adanya les privat calistung yang dibimbing oleh guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 menggunakan suatu metode atau strategi pembelajaran yang menarik dan tepat bagi peserta didik kelas rendah. Langkah-langkah guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 dalam menjalankan program les calistung yaitu sebagai berikut 1. Metode menghafal abjad pada kegiatan ini guru dan mahasiswa mengenalkan huruf A-Z kepada peserta didik. Dilanjut dengan guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 mengajak peserta didik untuk mengenali dan menghafal huruf A-Z. 2. Metode menyusun kata pada kegiatan ini guru dan mahasiswa mengajarkan suku kata kepada peserta didik, Setelah itu peserta didik menguasai suku kata yang telah diajarkan serta guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 mengajak peserta didik menghafal suku kata dari konsonan B hingga Z yang diikuti huruf vokal a,i,u,e,o dengan contoh ba,be,bi,bo. 3. Membaca suku kata pada kegiatan ini guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 mencarikan kata yang terdapat suku kata yang bervariasi dan mengajarkan bagaimana cara membacanya seperti bo-la dibaca bola. 4. Metode latihan membaca kata utuh pada kegiatan ini guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 membimbing peserta didik untuk membaca kata utuh tanpa mengeja. 5. Metode siswa menulis kata utuh pada kegiatan ini guru membaca dan peserta didik mendengarkan dilanjut dengan menulis kata utuh yang telah diucapkan guru. 6. Metode berhitung pada kegiatan ini guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 memberikan bimbingan mengenai berhitung angka mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan tips yang mudah dan sederhana. Putro, Sa’diyah 76 Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan Open Access Journal; Gambar 1. Program Les Private Calistung Pohon Literasi Pohon literasi merupakan sebuah program sekolah dalam gerakan literasi sekolah yang sangat menarik untuk memberikan stimulus kepada peserta didik dalam meningkatkan literasi dan minat baca mereka. Sesuai dengan namanya media pembelajaran ini berbentuk pohon yang telah digambar pada selembar kertas yang berpola bagian batang sampai ke ranting yang mempunyai cabang banyak serta hiasan daun di setiap rantingnya. Media pembelajaran ini dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang akan menumbuhkan minat, motivasi baru, dan berdampak pada psikologi siswa. Penggunaan media pembelajaran pohon literasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan literasi siswa. Penggunaan media pembelajaran pohon literasi dapat digunakan untuk menambah semangat membaca siswa. Pohon literasi adalah salah satu media pembelajaran yang berfungsi untuk mendorong kreativitas dengan cara membuat dan memajang pohon di dalam kelas. Pembuatan pohon literasi sendiri disini menggunakan bahan kertas asturo warna-warni yang nantinya dibentuk seperti pohon serta dikasih beberapa sterofom untuk tempat menaruh karya peserta didik maupun informasi dari guru SDIT Darul Falah. Langkah-langkah guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 dalam menjalankan pembuatan media pembelajaran pohon literasi yaitu sebagai berikut 1. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan seperti kertas karton,asturo warna-warni, spidol, dan lem kertas. 2. Membuat pola sketsa gambar pohon dan daun di kertas karton terlebih dahulu. 3. Pola sketsa yang telah digambar dilanjut proses pengguntingan disesuaikan polanya. 4. Menempelkan kertas yang telah dibuat pola sketsa ke dinding tembok dan rangkailah pohon literasi serta ketika finally dikasih sterofom untuk mading. Vol 22 No 2 2022 77 Peningkatan Literasi Siswa melalui… Gambar 2. Program Pohon Literasi Adanya program les privat dan pohon literasi yang dilaksanakan di SDIT Darul Falah ini, dapat memberikan pengaruh yang positif dalam meningkatkan minat peserta didik dalam literasi. Hal ini dibuktikan dari proses yang telah dilaksanakan selama 5 bulan, banyak siswa yang sebelumnya belum bisa lancar dalam membaca, menulis, dan berhitung sekarang sudah bisa lebih baik dan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan demikian, pengembangan kemampuan literasi dapat dinilai dari kemampuan membaca saja namun dapat dinilai dengan mengukur aspek pemahaman, menggunakan, dan merefleksikan hasil dari membaca dalam bentuk tulisan Indriyani et al. 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan bahwa minat literasi siswa dipengaruhi oleh media pembelajaran, strategi, dan metode pembelajaran yang menarik. Dalam literatur sebelumnya menjelaskan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Linda 2018; Primasari et al. 2015; Wati 2019. Temuan literatur lain juga menjelaskan bahwa penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa Darma Putra dan Sujana 2020; Krismasari Dewi et al. 2019. Media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu siswa dalam belajar Afifah 2019; Putra et al. 2019; Wiastuti et al. 2014. Selain itu peran guru juga sangat penting dalam pelaksanaan program calistung dan pohon literasi ini. Peran sekolah adalah untuk menyediakan infrastruktur dan mengembangkan program literasi informasi, sedangkan peran guru adalah sebagai pemandu dan peran model Nurhasanah dan Nugraha 2020. Siswa yang dapat membaca, menulis, dan berhitung dengan baik akan lebih memahami dan dapat mengikuti pelajaran dengan baik Jummita et al. 2021. SDIT Darul Falah telah melaksanakan program calistung yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi siswa. Hal tersebut sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Dantes & Handayani, 2021; Kamza et al., 2021 yang meliputi perencanaan program literasi numerasi, pelaksanaannya, upaya mengatasi kesulitan, dan faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam penerapan program literasi numerasi. Penggunaan media yang sesuai dalam program calistung dan pohon literasi dapat dijadikan sebagai salah satu cara untuk mencapai salah satu tujuan umum pembelajaran bahasa dan literasi Indonesia. Hal ini digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara benar dan memadai, baik lisan maupun tulisan. Hasil dari literatur ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program literasi numerasi telah berjalan sesuai dengan hasil yang diinginkan peneliti. Putro, Sa’diyah 78 Pedagogi Jurnal Ilmu Pendidikan Open Access Journal; KESIMPULAN Pengembangan kemampuan literasi pada siswa diperlukan strategi pembelajaran yang tepat agar anak-anak semakin tertarik dan terlatih untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan membaca, menulis dan menghitung serta mampu memahami informasi di lingkungan sekolah. Penggunaan media pembelajaran juga menjadi salah satu hal penting digunakan oleh guru dalam meningkatkan literasi di sekolah. Pelaksanaan les privat calistung pada peserta didik merupakan cara dasar untuk melakukan pelatihan, arahan maupun bimbingan untuk anak kelas rendah agar bisa mengetahui secara mendasar mengenai setiap huruf dan angka. Faktor yang mempengaruhi minat literasi siswa adalah penggunaan media, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat dalam pelaksanaan program calistung dan pohon literasi. Adanya les privat calistung yang dibimbing oleh guru dan mahasiswa kampus mengajar angkatan 3 menggunakan suatu metode atau strategi pembelajaran yang menarik dan tepat bagi peserta didik kelas rendah. Program ini juga dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Penggunaan media pembelajaran pohon literasi berfungsi sebagai tanda kreativitas dan materi pembelajaran pohon literasi dapat digunakan untuk meningkatkan semangat membaca siswa dengan cara membuat dan memajang pohon di dalam kelas. REFERENSI Afifah, N. 2019. Efektivitas Media Ajar untuk Siswa Kelas Rendah Berbasis Nilai Karakter Toleransi terhadap Sesama dengan Berbantu Aplikasi Sparkol Videoscribe. Jurnal Program Studi PGMI 62. Anisa, Azmi Rizky, Ala Aprila Ipungkarti, dan Kayla Nur Saffanah. 2021. Pengaruh Kurangnya Literasi Serta Kemampuan Dalam Berpikir Kritis Yang Masih Rendah Dalam Pendidikan Di Indonesia. Current Research in Education Conference Series Journal 11. Dantes, Nyoman, dan Ni Nyoman Lisna Handayani. 2021. Peningkatan literasi sekolah dan literasi numerasi melalui model blanded learning pada siswa kelas v sd kota singaraja. Widyalaya Jurnal Ilmu Pendidikan 13269–83. Darma Putra, I. Gede, dan I. Wayan Sujana. 2020. Hasil belajar IPS menggunakan Kolaborasi Model Discovery Learning Berbasis Media Animasi. Journal of Education Technology 42103. doi Handoyo, A. 2019. Faktor-faktor penyebab pendidikan tidak merata di Indonesia. Hal. 20–244 in. Bimawa UAD. Hasanudin, Dede. 2020. Pelatihan Menulis Paragraf dan Pembiasaan Budaya Membaca pada Siswa Kelas VI SDN 1 Kalimantan Desa Kalimantan Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas Provinsi Kalbar. Hal. 206–18 in. Prosiding SEMADIF. Indriyani, Vivi, M. Zaim, Atmazaki Atmazaki, dan Syahrul Ramadhan. 2019. LITERASI BACA TULIS DAN INOVASI KURIKULUM BAHASA. KEMBARA Journal of Scientific Language Literature and Teaching 51108. doi Jummita, Jummita, I. Gusti Ayu Tri Agustiana, dan I. Ketut Dibia. 2021. Media Fun Thinkers Based on Calistug Questions. Indonesian Journal Of Educational Research and Review 42241. doi Kamza, Muhjam, Husaini Ibrahim, dan Ayu Indah Lestari. 2021. Pengaruh Metode Pembelajaran Diskusi dengan Tipe Buzz Group Terhadap Keaktifan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS. Jurnal Basicedu 554120–26. doi Krismasari Dewi, Ni Nyoman, M. .. Rini Kristiantari, dan Ni Nyoman Ganing. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Picture and Picture Berbantuan Media Visual terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia. Journal of Education Technology 34278. doi Linda, Roza. 2018. The Effect of Prezy and Exe-Learning Media on Chemical Learning Results. Edusains 101. doi Masniladevi, Ritawati, dan Yullys Helsa. 2018. Calistung literacy through the application of Vol 22 No 2 2022 79 Peningkatan Literasi Siswa melalui… Lectora. Journal of Physics Conference Series 1088012079. doi Nurhasanah, Nurhasanah Rahman Rahman, dan Trisna Nugraha. 2020. Implementation Outcomes of Literacy Movement trough The Habituation, Development and Learning Stages for Indonesian Elementary School Students. Hal. 81–89 in The 3rd International Conference on Elementary Education ICEE 2020. Bandung. Nurhayati, Siti, dan Anggun Winata. 2018. Pembelajaran Dengan Media Pohon Literasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Peserta Didik Kelas I SDN Sidorejo I Tuban Pada Tema Peristiwa Alam Dan Subtema Bencana Alam. Jurnal Teladan Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Pembelajaran 3115–30. Primasari, Rosita, Zulfiani Zulfiani, dan Yanti Herlanti. 2015. Penggunaan Media Pembelajaran di Madrasah Aliah Negeri Se-Jakarta Selatan. Edusains 6167–72. doi Putra, Andrey Triwidya, Dany Moenindyah Handarini, dan M. Ramli. 2019. Media Wayang Golek untuk Menumbuhkan Kesadaran Menyelesaikan Konflik secara Konstruktif bagi Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Teori, Penelitian, dan Pengembangan 4111478. doi Sindonews. 2019. Tingkat Baca Indonesia Masih Rendah, Sri Mulyani Gencarkan Literasi. Diambil Sukma, Elfia, Ritawati Mahjuddin, dan Rizky Amelia. 2017. Literacy Media Development in Improving Reading and Writing Skill of Early Class Students in Elementary School Padang Utara Padang. Hal. 145–50 in. 9th International Conference for Science Educators and Teachers ICSET 2017. Ulfa, Maria, dan Eva Oktaviana. 2021. Peningkatan Kemampuan Berliterasi melalui Model Discovery Learning Berbantuan Media Pohon Literasi. Jurnal Basicedu 565204–12. doi Wati, Fika Fatma. 2019. Pengembangan Media Puzzle Berbasis Index Card Match Materi Peristiwa Lahirnya Pancasila Muatan IPS. Joyful Learning Journal 82113–18. Wiastuti, I., Gusti Ayu Putu, I. Nengah Suadnyana, dan MG Rini Kristiantari. 2014. Pengaruh Pembelajaran Siklus Belajar Learning Cycle Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sd Gugus Budi Utomo. Mimbar PGSD Undiksha 21. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this UlfaEva OktavianaTidak ada waktu dan bahan bacaan yang dimiliki menjadi alasan untuk tidak membaca. Seharusnya, untuk mengikuti pembelajaran dan memecahkan masalah memerlukan kemampuan berliterasi dan itu diawali dari kebiasaan membaca. Penerapan model pembelajaran dan pemupukan kebiasaan membaca haruslah diterapkan pada setiap proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berlitersi melalui model discovery learning berbantuan media pohon literasi. Penelitian ini merupakan action reseacrh classroom yang dilaksanakan selama 2 siklus. Subyek dari penelitian ini adalah siswa mahasiswa semester 6 Prodi PGSD, STKIP Kusuma Negara Tahun Ajaran 2021/2022 yang berjumlah 60 mahasiswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, tes, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan triangulasi teknik, sumber dan teknik validitas isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model discovery learning berbantuan media pohon literasi dapat meningkatkan keterampilan berliterasi mahasiswa semester 6 Prodi PGSD, STKIP Kusuma Negara Tahun Ajaran 2021/2022Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar menggunakan metode pembelajaran diskusi tipe buzz group pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunung Meriah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis peneitian true eksperimental dengan desain berfokus pada posttest-only control design yang mana pada desain ini terdapat dua kelompok. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri dari 6 kelas sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII4 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan metode diskusi buzz group dan VIII5 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan metode diskusi dengan jumlah siswanya masing-masing 20 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi sebelum penelitian, angket, dan dokumentasi. Berdasarkan hasi penelitian diperoleh nilai dengan kriteria uji thitung > ttabel atau 5,425 > 2,024 pada taraf signifikansi a 5% maka H0 ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikansi metode pembelajaran diskusi dengan tipe buzz group terhadap keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP Negeri 1 Gunung MeriahAndrey Triwidya PutraDany Moenindyah HandariniM. Ramlidiv align="center"> Abstract This study aims to produce a guide to awareness training to resolve conflicts constructively using the media wayang golek for junior high school student. This training guide is teaching material that contains material, steps in training activities, and evaluation. This research and development procedure adapted from the development of Borg and Gall which carried out six stages, namely 1 preliminary study, 2 planning, 3 product development 4 product validation, 5 product revision, and 6 final products. The analytical technique used in this Research and Development uses Descriptive analysis, which is to describe each assessment item given by experts and prospective users. Based on the results of analysis that have been obtained from puppet experts, Guidance and Counseling, Learning Media and Prospective Users, it can be concluded that the guideline of awareness training to resolve conflict constructively using puppet golek media meets the criteria of acceptance both theoretically and practically. Suggestions for future researchers are that this research is only to test experts and prospective users, so there needs to be an effectiveness test to find out the effectiveness of this product guide. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan panduan pelatihan kesadaran menyelesaikan konflik secara konstruktif menggunakan media wayang golek untuk siswa SMP. Panduan pelatihan ini adalah bahan ajar yang berisi materi, langkah kegiatan pelatihan, serta evaluasi. Prosedur penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi dari pengembangan Borg and Gall yang dilakukan enam tahap, yaitu 1 studi pendahuluan, 2 perencanaan, 3 pengembangan produk, 4 validasi produk, 5 revisi produk, dan 6 produk akhir. Teknik analisis yang digunakan dalam Penelitian dan Pengembangan ini menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan mendiskripsikan setiap butir penilaian yang diberikan oleh para ahli dan calon pengguna. Berdasarkan hasil analisis yang telah diperoleh dari ahli wayang, Bimbingan dan Konseling, Media Pembelajaran, dan Calon Pengguna, dapat disimpulkan bahwa panduan pelatihan kesadaran menyelesaikan konflik secara konstruktif menggunakan media wayang golek memenuhi kriteria keberterimaan secara teoritik maupun praktik. Saran bagi peneliti selanjutnya yaitu penelitian ini hanya sampai uji ahli dan calon pengguna, jadi perlu adanya uji efektivitas untuk mengetahui keefektifan produk panduan ini. t-table = 2,000. So, the use of discovery learning model based on animation media would have an impact on social studies learning outcomes. . 275 60 437 127 348 141 35 335

pohon literasi kelas 2 sd